Investor Ambil Untung, Rupiah Cuma Naik 4 Poin  

Jumat, 13 Februari 2015 17:04 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi ambil untung yang dilakukan investor dolar membuat rupiah mengalami penguatan tipis. Di transaksi pasar uang Jumat, 13 Februari 2015, rupiah merangkak 4 poin (0,03 persen) ke level 12.798 per dolar Amerika Serikat. Rupiah menguat seiring penguatan mata uang regional Asia lain.

Analis dari PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong, mengatakan pelaku pasar mulai merealisasikan keuntungan setelah dolar menguat sejak awal pekan. Momentum gencatan senjata di Ukraina timur dan data-data ekonomi Amerika yang di bawah ekspektasi dijadikan momentum melakukan ambil untung. "Imbasnya, dolar sedikit tertekan dan rupiah berhasil menguat tipis."

Dalam pertemuan Minks kemarin, para pemimpin Eropa, Ukraina, dan Rusia memutuskan mendukung proses gencatan senjata di Ukraina timur terhitung mulai 15 Februari 2015. Kesepakatan ini diharapkan mampu meredakan konflik yang terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Rusia tersebut. Hasil pertemuan ini juga mengerek mata uang rubel dan mendorong naiknya harga minyak mentah dunia.

Menurut Lukman, mulai stabilnya kondisi eksternal meningkatkan gairah pelaku pasar untuk membeli aset-aset berisiko di pasar berkembang, terutama instrumen saham. Hal itu terlihat dari tingginya aksi pembelian bersih oleh investor asing di bursa pada perdagangan akhir pekan. "Banyak investor yang melepas dolarnya untuk membeli portofolio saham," ucapnya.

Meski demikian, dia memperkirakan penguatan rupiah akan berlangsung hanya sementara. Pasalnya, dengan ditembusnya level 12.800 per dolar, rupiah masih berpeluang mengulangi rekor terendah tersebut.

Hingga 16.40 WIB, mata uang Asia cenderung menguat terhadap dolar AS. Won menguat 1,25 persen, ringgit menguat 0,69 persen, peso Filipina naik 0,18 persen, dan rupee menguat 0,19 persen.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya