TEMPO.CO, Jakarta - Kecemasan atas krisis Yunani kembali berdampak negatif bagi langkah bursa saham dalam negeri di sesi I. Pasalnya, indeks Dow Jones yang ditutup terkoreksi 95,08 poin semalam membuat kondisi bursa saham regional minim sentimen positif dan cenderung mengalami koreksi.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun turun tipis 13,70 poin (0,26 persen) ke level 5.334,77, sementara Nikkei anjlok 0,78 persen pada level 17.573,38.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satri Utomo mengatakan perkembangan terkini krisis keuangan Yunani memang ditanggapi negatif investor. Pernyataan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras yang berniat mengesampingkan perpanjangan kesepakatan bailout Yunani dan mengusulkan reformasi persyaratan pinjaman ECB membuat investor khawatir agenda pemulihan kinerja perekonomian Eropa bakal terganggu. “Krisis Yunani menambah sentimen negatif di lantai bursa,” ujarnya.
Saham sektor properti dan perbankan mulai mengalami tekanan jual. Saham WIKA terkoreksi 1,2 persen menjadi Rp 3.575 per lembar saham, BMRI turun 0,9 persen ke level Rp 11.600 per lembar saham, dan BBNI melemah 0,7 persen menjadi Rp 6.825 per lembar saham. Investor asing masih terlihat mampu membukukan aksi pembelian bersih senilai Rp 156 miliar.
Namun demikian, investor tetap disarankan mengambil posisi beli pada harga saham yang sudah terlampau murah (buy on weakness)di sektor perbankan dan semen. Dia beralasan, kedua saham tersebut telah banyak dialiri dana asing dalam seminggu terakhir, sehingga memberi potensi keuntungan secara spekulatif.
MEGEL JEKSON
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
4 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaBEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
21 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaIhwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI
27 hari lalu
PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
41 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaDirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri
58 hari lalu
PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaSaham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI
19 Februari 2024
Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaUnited E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI
13 Februari 2024
Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.
Baca SelengkapnyaBEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?
6 Februari 2024
BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.
Baca Selengkapnya