Mobil ASEAN Jokowi-Najib, Mungkinkah Terwujud?
Editor
Yosep suprayogi koran
Jumat, 6 Februari 2015 06:53 WIB
TEMPO.CO, KUALA LUMPUR-Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak hari ini akan bersama-sama meninjau pabrik mobil Malaysia, Proton, di Shah Alam. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, menuturkan, kunjungan itu untuk merespons usulan Najib tentang produksi bersama mobil ASEAN.
"Siapa tahu, jika kita bekerja sama, kita dapat memproduksi mobil ASEAN yang dikeluarkan oleh Proton," ujar Herman seperti dikutip dari The Star, Senin lalu.
Jokowi sejak kemarin melakukan kunjungan ke Kuala Lumpur. Pemerintah Indonesia dan Malaysia mengadakan sejumlah pertemuan bilateral untuk membicarakan isu ekonomi dan ketenagakerjaan. “Sebagai salah satu kekuatan di ASEAN," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil sebelum bertolak ke Malaysia, di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin siang.
Kedua pemimpin negara itu diharapkan bisa mewujudkan target perdagangan Indonesia-Malaysia menjadi US$ 30 miliar atau sekitar Rp 378 triliun tahun ini.
Soal proyek mobil ASEAN yang digagas Malaysia dan Indonesia itu ditanggapi pesimistis oleh komisaris PT Indomobil Sukses Internasional Tbk., Gunadi Sindhuwinata. Ia memperkirakan proyek itu akan menghadapi tantangan cukup berat, meskipun pasarnya jumbo, sekitar 3 juta unit per tahun. "Pendanaannya dari mana?"
Dalam hitungan Gunadi, pembangunan sarana, sumber daya manusia, dan teknologi penunjang untuk proyek tersebut membutuhkan dana hingga Rp 70 triliun. Selain itu, perumusan kebijakan yang mendukung industri mobil ASEAN ini perlu waktu panjang. "Jepang saja butuh waktu 50 tahun dengan pengembangan secara bertahap.”
Kunjungan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia ke Malaysia juga diharapkan membahas upaya peningkatan investasi, salah satunya di bidang pengolahan hasil perikanan. “Apalagi investasi ini pasti tak mengganggu pengusaha lokal karena industri Malaysia dan Filipina lebih berorientasi ekspor,” tutur Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Yugie Prayanto.
A. TERESIA | MASRUR (KUALA LUMPUR) | URSULA FLORENE S. | ODELIA S. | ROBBY IRFANI