Menko Perekonomian Sofyan Djalil (kiri) tengah berbincang dengan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, sebelum rakor di kantor Kemenko, Jakarta, 15 Januari 2015. Rakor tersebut membahas tentang pembiayaan BPJS. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum berencana menurunkan harga solar. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil belum saatnya harga solar turun. "Kami menganggap belum waktunya (harga solar turun)," katanya di Istana Presiden, Rabu, 4 Februari 2015.
Sofyan melanjutkan, keputusan untuk menurunkan harga solar adalah wewenang pemerintah. Menurut dia, sebelum memutuskan menurunkan harga solar, pemerintah memperhitungkan banyak hal.
Penetapan harga solar tidak bisa dilakukan berdasarkan perjanjian yang disampaikan dalam diskusi antara pemerintah dan DPR. "Jadi harus ada perhitungan yang matang," katanya.
Saat ini pemerintah membiarkan harga bahan bakar minyak termasuk solar, sesuai dengan mekanisme harga keekonomian. "Kalau harga naik ya naik, turun ya turun. Kan kami sudah menurunkan dua kali menurunkan harga," kata Sofyan.
Dia menuturkan harga solar mudah diturunkan namun sulit dinaikkan. "Nanti kami evaluasi. Baru minggu lalu (harga solar) diumumkan, jadi awal bulan ini tidak ada (penurunan)."
Sofyan melanjutkan, berdasarkan hitungan Dewan Perwakilan Rakyat, harga BBM memang harus turun sesuai dengan penurunan harga minyak dunia. "Tetapi kami masih ada kepentingan lain, misalnya bagaimana meningkatkan cadangan, meningkatkan ketahanan energi, dan lain-lain," katanya.
Saat ini Pertamina mendapat margin keuntungan. Meski jumlahnya sedikit, keuntungan itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas cadangan minyak.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.