TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Eksportir dan Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Aseibssindo) menyatakan permintaan buah, terutama apel impor, turun drastis sejak muncul kasus apel berbakteri dari Amerika Serikat. "Permintaan turun sekitar 30-50 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Kafi Kurnia saat dihubungi, Jumat, 30 Januari 2015.
Kafi menyatakan biasanya satu kontainer apel langsung habis dalam 3-4 hari. Namun, sejak kasus apel berbakteri jadi sorotan, permintaan menurun drastis. "Jadi ada yang menumpuk di gudang," ujarnya. (Baca: Apel Maut Amerika Ditarik, Pedagang Rugi)
Sejak Senin, 26 Januari 2015, pemerintah melarang perdagangan buah apel jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi Bidart Bros, California, Amerika Serikat, dengan kode CA 93312. "Jadi yang dilarang ini spesifik sekali, bukan semua apel jenis Granny dan Gala," kata Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo. Kedua jenis apel ini diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. (Baca: Apa Itu Listeria, Bakteri Penyerang Apel AS?)
Kafi memastikan tidak ada anggota asosiasinya yang mengimpor jenis apel ini dari perusahaan pengemasan yang terkontaminasi bakteri di California. Namun masyarakat tampaknya telanjur takut mengkonsumsi buah impor. "Yang bermasalah sebenarnya hanya dua jenis dari satu perusahaan, tapi dampaknya ke semua buah impor," katanya. (Baca: Apel Berbakteri, Waspadai 5 Merek Dagang Ini)
Karena itu, asosiasi bersama Kementerian Perdagangan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melakukan inspeksi ke beberapa titik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa buah yang mereka impor aman. (Baca: Apel Amerika Berbakteri, Ini Pengakuan Importir)
PINGIT ARIA
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Terkuak, Siapa yang Menerbangkan Air Asia Maut
Ketemu Prabowo, 3 Tanda Jokowi Jauhi Jeratan Mega
Terungkap, 4 Fakta Sebelum AirAsia Jatuh
Curhat Ali tentang Christopher di Luar BAP
Berita terkait
Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel
1 hari lalu
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.
Baca SelengkapnyaWamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil
2 hari lalu
Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi
3 hari lalu
Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
3 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaLagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
4 hari lalu
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
6 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
7 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram
7 hari lalu
Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram
8 hari lalu
Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.
Baca SelengkapnyaInggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN
9 hari lalu
Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.
Baca Selengkapnya