Janet Yellen berada di posisi kedua daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes. Janet adalah wanita pertama yang mengepalai bank sentral paling berpengaruk di dunia, Federal Reserve. REUTERS/Jonathan Ernst
TEMPO.CO, Jakarta - Kepastian bahwa suku bunga bank sentral Amerika (The Fed) akan dinaikkan pada tahun ini memicu aksi beli dolar.
Di transaksi pasar uang, dolar kembali menguat terhadap seluruh mata uang. Indeks dolar terhadap enam mata uang utama dunia naik ke level 94,99, atau posisi tertingginya dalam sepuluh tahun terakhir. Menguatnya posisi dolar dipicu oleh kepastian akan adanya kenaikan suku bunga The Fed tahun ini.
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan kepastian itu dinyatakan The Fed dalam rapat dewan gubernur bank sentral, Rabu, 28 Januari 2015, waktu AS. "Outlook inflasi yang akan naik dan tingkat pengangguran yang semakin rendah membuat The Fed tetap pada rencana semula menaikkan suku bunga Fed Fund Rate pada tahun ini."
Menurut Lana, The Fed yakin target inflasi 2 persen untuk jangka menengah akan tercapai ketika harga minyak kembali naik. "The Fed juga mengatakan kondisi ekonomi AS mencatatkan ekspansi dengan kondisi pasar tenaga kerja yang sudah solid."
Pernyataan The Fed membuat pasar global memerah pada perdagangan kemarin dan hari ini. Bursa Wall Street berjatuhan hingga siang ini.
Mata uang juga kompak melemah terhadap dolar AS. Hingga pukul 13.00 WIB, yen melemah 0,09 persen terhadap dolar, won melemah 0,83 persen, ringgit melemah 0,43 persen. Rupiah sendiri terkoreksi 0,35 persen ke level 12.531 per dolar.
Meski demikian bank sentral masih belum terburu-buru memutuskan waktu kenaikan suku bunganya. Pasar masih berspekulasi bahwa suku bunga The Fed akan dinaikkan pada akhir kuartal kedua 2015, atau setelah FOMC Meeting Juni 2015. "Dalam jangka pendek, pasar finansial masih akan tertekan oleh isu kenaikan suku bunga The Fed," ucap Lana.
Rupiah Melemah ke Level Rp 15.571 per Dolar AS, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
3 Oktober 2023
Rupiah Melemah ke Level Rp 15.571 per Dolar AS, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini diakibatkan semakin menguatnya perekonomian negara Paman Sam tersebut.