Kemudi QZ8501 Rusak, Ini Jawaban AirAsia
Editor
Akbar Tri Kurniawan
Selasa, 27 Januari 2015 10:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Air Asia QZ8501 diduga mengalami kerusakan pada sistem kemudi belok kanan dan kiri pada bagian belakang pesawat atau auto-rudder travel limiter (RTL) dan kerusakaan kemudi angkat dan guling atau elevator actuator (ELAC) sejak 12 hingga 27 Desember. Kerusakan terakhir terjadi satu hari sebelum pesawat beregistrasi PK-AXC itu jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 dalam penerbangan Surabaya-Singapura.
Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko membenarkan kerusakan itu. Namun ia mengklaim telah melakukan serangkaian perbaikan. Berikut ini jawaban Sunu yang disampaikan kepada Tempo melalui surat elektronik pada Kamis, 22 Januari 2015.
AirAsia QZ8501 mengalami kerusakan (defect) RTL berulang kali dari 12 hingga 27 Desember?
Kami mencari solusi setiap ada kerusakan atau defect. Notifikasi alert dan indikator memiliki peran tersendiri. Itu merupakan alat agar maskapai mengambil tindakan preventif dan perawatan. Alat tersebut memberitahukan sistem mana yang bekerja, bukan mengenai pesawat rusak. Apabila teknisi memutuskan harus ada yang diganti, diambil tindakan sesuai petunjuk pabrikan pesawat. Ini menunjukkan sistem redundant atau back-up system dalam pesawat bekerja dengan baik.
Pilot Kapten Iriyanto mengalami insiden kembali ke apron (RTA) dengan pesawat QZ8501 sebanyak dua kali karena kerusakan RTL ini tiga hari sebelum jatuh?
Ya, pada 25 Desember 2014. Pilot menerima fault message pada RTL sehingga mengambil tindakan preventif kembali ke apron. Lalu, kami memeriksa dan menguji sesuai manual dari Airbus. Perbaikannya berupa penggantian flight augmentation computer (sistem yang mengendalikan RTL)
Flight augmentation computer pada PK-AXC bukannya diambil dari pesawat PK-AXV? Praktek kanibal seperti ini dibenarkan otoritas penerbangan?
Diizinkan oleh regulator sepanjang adanya fungsi kontrol. Negara lain pun membolehkan. (Baca: Ternyata Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Pernah Rusak)
Apakah kerusakan dan insiden RTA dilaporkan kepada Kementerian Perhubungan?
Ya, kami melaporkan kejadian ini melalui peraturan service difficulty reports.
Mengapa pesawat PK-AXC QZ8501 tetap diterbangkan?
Setiap pesawat yang dioperasikan Air Asia Indonesia dipastikan mendapat sertifikat layak terbang. Tindakan preventif dalam rangka pemeliharaan bukan alasan untuk tidak menerbangkan (ground) suatu pesawat.
Pada 19 Desember, teknisi melaporkan kerusakan pada rudder travel limiter 2 masuk kategori C, dan kerusakan terus berulang hingga sehari sebelum jatuh. Apakah kerusakan ini tidak perlu dikhawatirkan?
Masuk kategori C artinya suku cadang diganti dalam kurun waktu sepuluh hari sejak tanggal pelaporan. Laporan dibuat pada 19 Desember, maka pada 27 Desember suku cadang tersebut masih layak digunakan sebagaimana tercantum dalam daftar kelengkapan minimum (MEL) dari Airbus. (Lihat: Kerusakan Air Asia QZ8501 Dinilai Sulit Dideteksi)
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terpopuler
Jokowi Pernah Minta Budi Gunawan Mundur
Pengakuan Ratna Mutiara, Saksi Kunci Bambang KPK
Kini, Giliran Zulkarnain KPK Dilaporkan ke Polisi