Jusuf Kalla, Darah, dan Uang

Reporter

Sabtu, 17 Januari 2015 07:28 WIB

Wapres Jusuf Kalla (tengah) dengan didampingi sejumlah menteri dan pejabat menghadiri penutupan perdagangan tahun 2014 di BEI, Jakarta, 30 Desember 2014. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Lima tahun lebih menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla akrab dengan darah. Ia pun menganalogikan darah dengan keuangan perusahaan. (Target OJK 2015: Buka Akses ke Nasabah Kecil)

"Tubuh kita dialiri darah, sama seperti perusahaan yang bergerak karena adanya sistem keuangan yang baik," kata JK dalam pidatonya di acara Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan, di kantor Kementerian Keuangan, Jumat, 16 Januari 2015. (EksMenteri Keuangan Prediksi Rupiah Tembus 13 Ribu)

Agar sehat, ia menambahkan, tekanan darah dalam tubuh harus normal. Tak boleh terlalu tinggi, dan tak boleh terlalu rendah. (Rancangan APBNP 2015 Disodorkan Pekan Depan)

Sama halnya dengan perusahaan yang keuangannya harus stabil. "Kalau sistem keuangannya panas kan susah juga perusahaannya bergerak," kata dia yang disambut tawa para hadirin.

Pada kesempatan itu, JK meminta Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo untuk terus menjaga sistem moneter agar terus bersahabat.

JK menilai para pelaku industri jasa keuangan sebagai darah dalam perekonomian negara. Oleh karena itu pemerintah harus memfungsikan pelaku industri jasa keuangan dengan baik demi kesehatan ekonomi.

Keuangan negara yang sehat, kata dia, bukan hanya tercermin dari tingginya Indeks Harga Saham Gabungan dan stabilnya kurs. Sektor finansial dan riil pun, harus tumbuh sama besar.

"IHSG boleh naik, tapi yang lebih penting adalah bergeraknya Pasar Senen, Tanah Abang, dan lain-lain," kata dia. Tingginya IHSG dinilai tak akan berguna jika tak disertai dengan aktifnya kegiatan ekonomi riil dalam masyarakat.

TRI ARTINING PUTRI

Berita Terpopuler:
Kabar Kabareskrim Dicopot, Menteri Tedjo Tak Tahu
Ketemu Budi Gunawan di Istana, Sutarman Bungkam
Kabar Suhardi Dicopot, Begini Suasana Bareskrim
Cuit SBY: Selamatkan Negara, Presiden, dan Polri
Kalah Perang, Bos ISIS Perintah Eksekusi 56 Anggota Milisi




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya