Dirut BNI Gatot M Suwondo (kiri) dan Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Budi Karya Sumadi, mereka bekerjasama menyediakan sistem pembayaran elektronik tiket Ancol, di Jakarta, Selasa (11/11). TEMPO/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Budi Karya Sumadi diangkat menjadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II menggantikan Tri Sunoko, yang sudah menjabat sejak 2010. Ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Budi mengatakan ada beberapa rencana untuk menyelesaikan beban berat yang kini dia pikul. "Ada rencana jangka panjang dan menengah," katanya, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: Mantan Bos Ancol Pimpin Angkasa Pura II.)
Menurut Budi, dalam jangka pendek, direksi akan berusaha meningkatkan rasa aman bagi para penumpang. Cara yang dilakukan adalah menertibkan taksi gelap, calo, dan orang-orang yang selama ini mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna bandara. "Saya berharap bisa menciptakan konsep smile airport. Artinya, penumpang yang pulang dari bandara akan tersenyum,” ujarnya. (Baca: Pesan Ahok untuk Bos Baru Angkasa Pura II.)
Untuk jangka menengah, Budi akan mengembangkan Terminal III di Bandara Soekarno-Hatta. Dia juga akan mempercepat realisasi proyek kereta bandara. "Damri juga akan kami tingkatkan layanannya untuk menambah pilihan transportasi menuju bandara."
Penunjukan Budi sebagai Direktur Utama Angkasa Pura II merupakan keputusan Presiden Joko Widodo dan dikuatkan oleh hasil rapat umum pemegang saham luar biasa. Bersama Budi, pemerintah juga menunjuk Faik Fahmi, Djoko Murjatmodjo, Ituk Heraindri, Daan Achmad, serta Andra Agussalam sebagai direktur.
