Jokowi Akan Turunkan BBM, Jadi Rp 6.500 per Liter  

Reporter

Kamis, 15 Januari 2015 10:35 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan kembali menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi jenis Premium dan solar. Saat ini harga Premium Rp 7.600 per liter. Pemerintah berencana menurunkannya menjadi Rp 6.400-6.500 per liter.

Penurunan harga minyak ini, kata Presiden Jokowi, disebabkan oleh anjloknya harga minyak dunia. "Kami akan mengumumkan, harga minyak mungkin bisa turun lagi Rp 6.400-6.500 per liter," kata Presiden Jokowi di acara Indonesia Outlook 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca: Besok, Pemerintah Revisi Lagi Harga Bensin)

Harga minyak dunia terus merosot hingga di bawah US$ 45 per barel. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah berencana mengumumkan perubahan harga BBM pekan ini. Rencananya, keputusan itu akan diumumkan besok. (Baca: Harga Premium akan Dipatok Maksimal Rp 9,500)

Perubahan harga bahan bakar akan dilakukan setiap dua pekan sekali hingga harga minyak dunia kembali normal. “Kalau harga (minyak dunia) stabil, (harga BBM bersubsidi) enggak perlu diganti-ganti dong. Kalau naik-turun, baru dua minggu sekali ada perubahan. Tapi kalau enggak ada perubahan enggak apa-apa,” ujar Sofyan di kantornya, Rabu malam, 14 Januari 2015.

Pada 1 Januari 2015, pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. Berdasarkan keputusan pemerintah, harga terbaru Premium dipatok Rp 7.600, turun dari Rp 8.500. Sedangkan harga solar ditetapkan Rp 7.250 dari sebelumnya Rp 7.500.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah akan kembali mengubah harga dasar BBM jenis minyak solar dan Premium pada Jumat, 16 Januari 2015. Perubahan ini disebabkan oleh pergerakan harga minyak dunia yang terus turun. "Harus fair, karena kita mengatakan subsidi dilepas. Kalau menunggu sampai akhir bulan, rasanya penurunan terlalu tajam," ujarnya.

TIKA PRIMANDARI | JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler
7 Hal Terjadi Setelah Budi Gunawan Tersangka
Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri
Sepasukan Polisi Datangi Gedung KPK, Ada Apa?

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

7 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya