TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengklarifikasi isu tentang ancaman dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Tanizaki Yasuaki, terhadap dia. Dia menyatakan tak ada ancaman yang ditujukan kepadanya.
"Bukan ancaman. Saya melihatnya gertakan saja," kata Andrinof saat ditemui di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa, 13 Januari 2015.
Andrinof mengatakan gertakan seperti itu biasa saja dan tidak perlu dikhawatirkan. "Biasalah, kalau setiap negara pasti mendukung investornya yang ada di negara lain," katanya.
Dia mengatakan telah menjelaskan alasan proyek yang didanai oleh investor Jepang di daerah Karawang, Jawa Barat, tidak dapat dilanjutkan. "Saya jelaskan dan memberi tahu bahwa masih bisa investasi di daerah lain," ujarnya.
Andrinof melanjutkan, memang saat itu Duta Besar Jepang mengatakan bahwa jika proyek itu dibatalkan, akan ada konsekuensi hubungan politik dan ekonomi antara Jepang dan Indonesia. "Hanya bilang itu saja, dan itu gertakan. Biasalah," ujar Andrinof.
Karena itu, Andrinof mengatakan peristiwa ini tidak perlu terlalu dibesar-besarkan. "Itu hal biasa yang terjadi. Setiap negara pasti mendukung investornya masing-masing," katanya.
Melalui akun Facebook-nya, Andrinof sempat mengkritik pemerintah Jepang yang agresif berinvestasi di Indonesia.
ODELIA SINAGA
Terpopuler:
Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos
Jawaban Jokowi Soal Pilih Budi Gunawan tanpa KPK
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas
Berita terkait
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?
9 hari lalu
Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.
Baca SelengkapnyaJokowi ke KTT ASEAN-Australia, Akan Dorong Kerja Sama Ekonomi, Transisi Energi dan Transformasi Digital
4 Maret 2024
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi hari ini, Senin, 4 Maret 2024, bertolak ke Melbourne, Australia.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia
6 Februari 2024
Tiga isu dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Menteri Luar Negeri Malaysia baru.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk
25 Januari 2024
Jokowi menyoroti lagi langkah Pertamina terkait akuisisi Wentworth Resources oleh Maurel & Prom (M&P) tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon
25 Januari 2024
Jokowi dan Samia Suluhu Hassan berjalan ke halaman depan Istana. Kedua pemimpin negara itu menyaksikan upacara penyambutan kunjungan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor
25 Januari 2024
Ini merupakan kunjungan balasan atas anjangsana Jokowi ke Tanzania tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRetno Marsudi: Indonesia Masih Mengkaji Keuntungan Gabung BRICS
5 Januari 2024
Retno Marsudi mengkonfirmasi bahwa Indonesia masih mengkaji apa saja manfaat yang diperoleh jika bergabung dengan BRICS
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Sambut 10 Dubes Asing Baru, Fokus Peningkatan Kerja Sama Ekonomi
8 Desember 2023
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Menlu Retno) menyambut sepuluh duta besar asing yang baru bertugas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaASEAN Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi di Tiga Sektor
5 September 2023
Dalam forum KTT ASEAN 2023, Menteri Perdagangan Malaysia mengatakan ada tiga kerja sama di sektor ekonomi yang ingin ditingkatkan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ingin Genjot Investasi di Tanzania Lewat Pertamina: Termasuk Blok Gas Mnazi Bay
23 Agustus 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengungkapkan keinginannya meningkatkan kerja sama energi di Tanzania melalui PT Pertamina (Persero).
Baca Selengkapnya