Cara Lembaga Menteri Susi Awasi Laut Tahun 2015  

Reporter

Senin, 12 Januari 2015 18:34 WIB

Pejabat baru Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi (kiri) membalas hormat dari Menteri kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu 31 Desember 2014. Presiden Joko Widodo melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksdya Ade Supandi menggantikan Laksamana Marsetio. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan pengawasan laut. Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Asep Burhanudin, lembaganya mendapatkan dana tambahan Rp 903,54 miliar pada 2015. (Baca: Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)

Pada 2014, kata Asep, lembaganya hanya mendapatkan Rp 600 miliar. Setelah ada tambahan dana, Asep mengatakan, Kementerian akan menambah empat kapal dalam Sistem Kapal Inspeksi Perikanan Indonesia (SKIPI). Pembuatan empat kapal pengawas yang masing-masing berukuran panjang 60 meter yang dimulai pada 2014 ini akan selesai pada akhir 2015. Empat kapal ini menambah jajaran kapal pengawas yang sebelumnya berjumlah 27 unit.

Sekretaris Direktur Jenderal Pengawasan Ida Kusuma Wardhaningsih mengatakan biaya pembuatan empat kapal pengawas itu Rp 381,412 miliar. Selain menambah kapal pengawas, Ida mengatakan, Kementerian akan menambah lima speed boat dan 17 pos pengawasan perikanan. "Kami akan perkuat di darat dan laut," ujarnya di kantornya, Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Menteri Susi Janji Tambah Gaji PNS Kelautan)

Dari sisi operasional, pada 2014 kapal pengawas hanya beroperasi selama 66 hari dengan biaya Rp 91 milliar. Dengan tambahan anggaran tahun ini, kapal tersebut bisa beroperasi selama 116 hari dengan biaya Rp 190 miliar. Ida mengatakan akan mengajukan dana agar kegiatan operasional bisa 210-280 hari dengan dana Rp 71 miliar.

Kementerian juga akan mengawasi usaha perikanan. Ida mengatakan dana untuk keperluan tersebut dianggarkan Rp 264 miliar. Kementerian akan memantau kapal-kapal perikanan dan usaha budi daya perikanan serta mengawasi ketaatan di pelabuhan. Ada juga pembinaan sumber daya manusia melalui Kelompok Masyarakat Pengawas dengan anggaran Rp 3,5 miliar. Ida mengatakan akan membina 1.128 kelompok di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

DEVY ERNIS

Berita Terpopuler
Ternyata, Budi Gunawan Dapat Rapor Merah KPK
Jonan Anulir Sanksi Maskapai, 'Siapa Yang Bodoh'
Ahok Robohkan Ruko, Veronica: Kamu Tega !







Berita terkait

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

2 hari lalu

Menteri Kelautan Perikanan Resmikan Media Center KKP

Media Center dilengkapi dengan sejumlah fasilitas mulai dari ruang meeting, studio, hingga akses internet.

Baca Selengkapnya

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

3 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

19 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

22 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

40 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

53 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

54 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

54 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya