Presiden Jokowi berbincang dengan petani saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat, 26 Desember 2014. Presiden menargetkan bahwa dalam tiga tahun mendatang, Indonesia sudah swasembada pangan. ANTARA/Agus Suparto
TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo akan mengutamakan pengembangan sektor pertanian selama masa kepemimpinannya. Saat ditemui di acara Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Jokowi mengatakan dalam tiga tahun ke depan Indonesia bisa mencapai swasembada pangan.
"Dimulai dari produksi beras, kemudian jagung, gula, hingga kedelai. Semua akan kita atasi permasalahannya," kata Jokowi di Trans Luxury Hotel, Bandung, Senin, 12 Januari 2015. (Baca: Janji Jokowi untuk Swasembada Pangan)
Menurut Jokowi, saat ini sektor pertanian menghadapi masalah ketidakcocokkan antara pembuat kebijakan dan pelaku di lapangan, khususnya para petani. Jokowi mengatakan hal ini antara lain tercermin dari minimnya penyerapan pupuk dan benih akibat manajemen kebijakan yang kurang tepat.
Jokowi menuturkan distribusi pupuk mensyaratkan lelang, sehingga petani harus menunggu 40-60 hari. "Hujan datang petani butuh benih untuk ditanam. Begitu pun dengan pupuk, kalau nunggu lelang 60 hari, ya keburu panen," kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, batu sandungan bagi para petani adalah sistem irigasi. Sekitar 52 persen irigasi di Indonesia rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. "Sistem irigasi akan kita perbaiki dan targetnya 3 juta hektare sawah akan terairi dalam 3 tahun ke depan," ujar Jokowi. (Baca: Jokowi Tagih Swasembada Pangan, Menteri Amran Minta Doa)
