Jokowi Fokuskan Anggaran 2015 pada Dua Sektor  

Reporter

Rabu, 24 Desember 2014 17:55 WIB

Presiden Joko Widodo, didampingi oleh isterinya Iriana Widodo saat meninjau pengerjaan pengerukan sedimentasi di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, 29 November 2014. Kondisi waduk yang mengering karena lumpur diminta Presiden Jokowi untuk membersihkannya dalam waktu 2 tahun. Tempo/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, pada 2015, pemerintah akan fokus pada dua hal, yaitu pembangunan infrastruktur dan pertanian. Jokowi mengaku sudah mendapatkan masukan dari para menteri untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang mendukung program tersebut.

"Saya ingin berikan arahan, pada 2015, fokus kita di infrastruktur dan pangan," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu, 24 Desember 2014. (Baca: Jokowi Pastikan Ubah APBN 2015)

Jokowi menuturkan program lain di luar infrastruktur dan pertanian akan dikerjakan pada tahun berikutnya. Dari sisi anggaran, Jokowi menilai ruang fiskal yang dimiliki pemerintah bisa dipakai menggenjot pembangunan. "Tapi apa yang kita kerjakan adalah sesuatu produktif. Kita ingin bangun sebuah jalan, jalan tol, pelabuhan," ujar Jokowi.

Dalam setiap kesempatan, Jokowi kerap menekankan program menggenjot infrastruktur dan pertanian. Jokowi mengatakan proyek jalan tol, rel kereta, dan pelabuhan harus mulai dikerjakan pada awal 2015. (Baca: APBN 2015 Beri Ruang untuk Program Jokowi)

Untuk sektor pertanian, Jokowi menyatakan akan membangun 49 waduk secara bertahap dalam lima tahun. Pada 2015, ada 13 waduk yang akan dibangun. Selain waduk, Jokowi juga akan membangun irigasi dengan kapasitas total 1 juta hektare. Dengan cara itu, Jokowi yakin target swasembada bisa tercapai.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ada empat prioritas pokok yang menjadi perhatian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Prioritas tersebut adalah kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata, serta industri. "Semua kuncinya ada di kebijakan publik. Kalau benar, kita bisa menjadi negara maju," kata Jokowi.

ANGGA SUKMAWIJAYA

Berita Terpopuler
Seknas Jokowi Sebut Sofyan Basyir Kasir Cikeas
Epiwalk Milik Bakrie Menunggak Pajak Rp 8,8 M
Ini 15 'Penyakit' di Tubuh Pejabat Gereja Vatikan







Berita terkait

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

21 menit lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

58 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

1 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

1 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

2 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

2 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

3 jam lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

3 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya