BPH Migas: BBM Bersubsidi Tinggal 800 Ribu Kiloliter

Senin, 22 Desember 2014 13:27 WIB

Kendaraan roda empat keluaran terbaru ikut mengantri saat kenaikan BBM bersubsidi di SPBU Tembalang, Semarang, Senin 17 November 2014. Antrian panjang hampir di semua SPBU terjadi seusai Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi sebesar 30 persen TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengatakan pada 18 Desember 2014, realisasi konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi mencapai 45,2 juta kiloliter (kl). "Sisanya 1,7 persen, tinggal dikali dari 46 juta kl. Ya, hampir 800 ribu kl sampai akhir tahun," kata Andy saat ditemui di gedung Kementerian Energi, Senin, 22 Desember 2014.

Andy optimistis kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini tak akan melebihi jatah yang sudah disediakan pemerintah. Namun, untuk mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun, kuota Premium yang tersisa akan disalurkan menjadi kuota solar. "Soalnya solar (konsumsinya) masih sedikit berlebih," ujarnya. (Baca: Tim Anti-Mafia Migas: Stop Impor Premium!)

Untuk mentransfer kuota Premium ke solar, Andy menuturkan, PT Pertamina (Persero) tinggal melapor ke BPH Migas. Caranya dengan menulis surat permohonan. "Seperti tahun 2012-2013 itu pernah dilakukan di Kalimantan," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memperkirakan kuota BBM bersubsidi akan berlebih hingga 1,3 juta kl. Namun Pertamina akan mendapat limpahan jatah penyaluran BBM subsidi dari PT AKR Corpindo Tbk (AKRA) sekitar 300 ribu kl. Artinya, kekurangan kuota milik Pertamina tinggal 1 juta kl. (Baca: Pertamina dan Pemerintah Rapat Soal Subsidi)

Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro pernah menyatakan sistem kebijakan subsidi tetap akan mulai berlaku pada Januari 2015. Menurut Bambang, penerapan subsidi tetap tersebut tak harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat. “Harus efektif per Januari 2015,” katanya, Kamis pekan lalu.

Bambang menjelaskan, pihaknya sedang mengkaji berapa besaran subsidi tetap yang akan diberikan oleh pemerintah. “Kisarannya (besar subsidi BBM) sudah ada,” ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Berita terpopuler:
Faisal Basri: Premium Lebih Mahal dari Pertamax
Lima Bulan Lagi, Impor Premium Distop
Premium Distop, Menteri Energi Tanya Rini Soemarno

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

27 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

51 hari lalu

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

51 hari lalu

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

59 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya