Menko Perekonomian Sofyan Djalil (tengah) berbincang dengan Gubernur BI Agus Martowardojo (kiri) dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) sebelum rapat kordinasi terkait kenaikan bbm di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis 20 November 2014. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan memangkas dividen badan usaha milik negara pada tahun 2015. Pengurangan dividen akan dipangkas untuk semua BUMN tanpa terkecuali.
"Khususnya BUMN bidang infrastruktur," ujarnya di kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa, 9 Desember 2014. Bambang mengatakan BUMN bidang infrastruktur akan mendapat pengurangan dividen lebih banyak ketimbang BUMN bidang lainnya.
Bambang menjelaskan BUMN bidang infrastruktur mendapat perlakuan khusus untuk menciptakan ruang laba yang lebih besar. Dalam konteks memperkuat permodalan untuk menambah proyek infrastruktur.
Contoh BUMN tersebut adalah PT Pelindo, PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, dan PT Angkasa Pura. Namun Bambang belum bisa menyebutkan angka pasti berapa persen pengurangan dividen tersebut. "Akan diputuskan di rapat kabinet mendatang," katanya.
Pekan lalu, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan target setoran dividen BUMN sebesar Rp 40 triliun tidak bisa tercapai. Hal ini disebabkan oleh banyaknya BUMN yang merugi, seperti PT Garuda Indonesia Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.
Bahkan Presiden Joko Widodo sempat berwacana untuk menghapus setoran dividen bagi BUMN. Musababnya, setoran ini menjadi beban bagi BUMN sehingga banyak proyek yang terhalang.