Awal Pekan, Rupiah Merosot Lagi

Reporter

Selasa, 9 Desember 2014 05:13 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar akibat kenaikan jumlah lapangan kerja terbaru di Amerika Serikat (nonfarm payroll) secara signifikan membuat kurs rupiah kembali melemah tajam. Pada penutupan perdagangan Senin, 8 Desember 2014, rupiah kembali melorot. (Baca: BI: Gara-gara BBM, Inflasi Meleset dari Target)

Rupiah merosot 90,5 poin (0,74 persen) ke level 12.389,5 per dolar. Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan dolar tengah berada dalam tren penguatan setelah jumlah tenaga kerja Amerika pada data November bertambah menjadi 321 ribu. Daya pikat dolar yang semakin menarik membuat investor semakin optimistis untuk mengoleksi mata uang greenback tersebut. “Data tenaga kerja menambah kuat minat investor terhadap dolar,” katanya kepada Tempo.

Selain sentimen asing, Rangga mengatakan, pelemahan rupiah juga dipicu oleh sentimen negatif dari isu cadangan devisa dalam negeri akhir November. Bank Indonesia melaporkan, cadangan devisa berkurang menjadi US$ 111,14 miliar. Investor yang cemas akhirnya enggan memegang rupiah dalam waktu yang lama. (Baca: Rupiah Melemah, Indeks Saham Cenderung Lesu)

Akibatnya, Rangga memperkirakan rupiah masih akan cenderung tertekan. Pada Selasa, 9 Desember 204, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran level 12.300 – 12.375 per dolar. Menurut Rangga, peningkatan surplus neraca perdagangan Cina pada November menjadi US$ 54 miliar membangun ekspektasi negatif pada prospek ekspor Indonesia.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung
Christine Hakim: Ibarat di Film, Ahok Peran Utama
Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo







Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

11 menit lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

14 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya