Pekerja tengah merapikan batik khas Papua Barat di Gedung Semsco, Jakarta, 13 Oktober 2014. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan ekspor nonmigas pada Oktober 2014 mencapai US$ 12,9 miliar. Angka tersebut naik 1,8 persen dibandingkan pencapaian ekspor pada bulan sebelumnya. Hal itu pun mendorong pencapaian ekspor nonmigas dengan total ekspor mencapai US$ 15,4 miliar.
"Efek dari peningkatan ekspor tersebut telah menentukan neraca perdagangan Oktober surplus sebesar US$ 23,2 juta," ujar Gobel dalam pemaparannya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: 20 Persen Eksportir Belum Laporkan Devisa Ekspor)
Menurut Gobel, ada empat negara tujuan ekspor yang saat ini pasarnya tengah tumbuh signifikan. Keempat negara itu adalah Australia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir. "Pertumbuhan bulan ini dibanding bulan lalu antara 10-56 persen," katanya.
Untuk ekspor ke Mesir, Gobel menyebutkan terjadi kenaikan untuk produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), serat, dan karet. Untuk pasar Australia, terjadi peningkatan ekspor pada produk besi baja, mesin, dan pupuk. Sedangkan pasar Uni Emirat Arab menunjukkan peningkatan pada permintaan CPO, perhiasan, dan otomotif. "Untuk di Arab Saudi, karena adanya pameran Saudi Hotel and Hospitaly pada April, maka mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman ke Arab Saudi," katanya. (Baca: Genjot Ekspor, Sampoerna Rampungkan Pabrik Baru)