Tip PT Sritek Bayar Listrik dan BBM Murah

Reporter

Selasa, 2 Desember 2014 23:50 WIB

Pekerja menjahit pakaian untuk seragam militer tentara Portugal, di pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo, Jawa Tengah, 12/3). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau yang lebih dikenal dengan Sritex mengklaim telah berhasil melakukan berbagai efisiensi untuk menekan biaya operasi. Hal itu dilakukan seiring dengan naiknya tarif dasar listrik dan harga bahan bakar minyak.

Presiden Direktur Sritex Iwan Setiawan mengatakan pada sektor produksi perusahaannya telah mengurangi pemakaian listrik. "Pada proses spinning dan finishing kami kurangi pemakaian saat beban puncak," kata Iwan dalam paparan publik di Bursa Efek Jakarta, Selasa, 2 Desember 2014. Adapun pada lini produksi garmen dilakukan otomatisasi. (Baca pula: Menperin: Pebisnis Tak Keluhkan Kenaikan Harga BBM)

Tak hanya pada sektor produksi, Sritex juga melakukan efisiensi pada sektor pengangkutan. Saat ini, perusahaan sudah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak untuk menggencarkan sarana angkut kereta api dari dan menuju pelabuhan. Jika usulan ini disetujui, diperkirakan akan ada penghematan hingga 37 persen. (Baca: Terbebani BBM dan Upah, Pabrik Tekstil Hengkang)

Pada sektor keuangan, bulan lalu perseroan telah menerbitkan obligasi dalam mata uang dolar Amerika Serikat sebesar US$ 70 juta. Obligasi itu diterbitkan dengan suku bunga lebih rendah daripada pinjaman dalam mata uang rupiah. "Kami juga mendapatkan dari dari penerbitan Medium Term Note sebesar US$ 30 juta dengan bunga 6 persen dan tenor tiga tahun," kata Iwan.

Iwan menuturkan rencananya dana itu akan digunakan sebagai sumber belanja modal. Sritex sendiri tahun depan menganggarkan belanja modal hingga US$ 245 juta yang akan dikeluarkan secara bertahap dari tahun 2014 hingga 2016.

Adanya efisiensi tersebut, kata Iwan, mampu mendongkrak kinerja perseroan. Pada kuartal III 2014, Sritex mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 5,14 triliun atau meningkat 23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 4,18 triliun. Laba bersih juga naik 6 persen menjadi Rp 265 miliar. (Lihat juga: Jokowi Yakin Franky Sibarani Mampu Benahi BKPM)

Iwan mengklaim perusahaannya merupakan salah satu produsen tekstil yang terus berkembang. Apalagi saat ini Sritex merupakan satu-satunya perusahaan tekstil di dunia yang mampu memproduksi seragam militer untuk 30 negara. "Setidaknya ini juga membuktikan bahwa tekstil bukanlah sunset industry," katanya.

FAIZ NASHRILLAH

Terpopuler
Kubu Agung 'Main Mata' dengan Peserta Munas Bali
Tiga Janji Palsu Ical Selama Jadi Ketum Golkar
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris

Berita terkait

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

44 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

44 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

4 Oktober 2023

Fasilitas Kawasan Berikat: Menyelami Dukungan Penting bagi Industri Tekstil

Bea Cukai memberikan jawaban terkait sejauh mana fasilitas kawasan berikat telah berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

27 Agustus 2023

Kementerian Perindustrian Dorong Kinerja Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan upaya meningkatkan kinerja industri tekstil dengan pelatihan dan pendidikan vokasi.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

10 Mei 2023

Industri Tekstil dan Alas Kaki Masih PHK Karyawan, Menperin: Sedikit Sekali Kok

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan PHK terjadi karena perusahaan sedang melakukan diversifikasi produk.

Baca Selengkapnya

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

10 Mei 2023

Menperin dan Luhut Sepakat Terus Beri Insentif untuk Industri Tekstil, Ini Sebabnya

Menperin Agus Gumiwang dan Menteri Luhut sepakat terus memberi memberi insentif untuk subsektor tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

9 Mei 2023

Tren Ekspor Meningkat, Luhut: Pemerintah Siapkan Berbagai Insentif untuk Pelaku Industri Tekstil

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tren ekspor maupun impor produk tekstil Indonesia meningkat cukup tinggi setelah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

1 April 2023

320 Ribu Ton Tekstil Ilegal Impor Masuk RI, Produsen Serat dan Benang: Negara Kehilangan Pendapatan Rp 19 T

Ketua Umum APSyFI Redma Wirawasta mengungkap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) ilegal melonjak sepanjang tahun lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya