Grup Bakrie Minta Penundaan Utang Rp 16,7 Triliun  

Reporter

Selasa, 25 November 2014 17:49 WIB

Sejumlah mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor KPK Jakarta (11/2). Mereka menutut KPK mengusut kasus dugaan pidana pajak tiga perusahaan tambang milik Grup Bakrie sekitar Rp 2,1 Trilun. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga anak perusahaan perseroan PT Bumi Resources Tbk mengajukan penundaan pembayaran utang sebesar US$ 1,375 miliar atau setara Rp 16,7 triliun. Anak-anak perusahaan tambang milik Grup Bakrie ini kemarin telah mengajukan permohonan di Singapura untuk mengikuti proses peradilan formal berdasarkan Section 210(10) Undang-Undang Perusahaan dari Negara Republik Singapura sebagai bagian dari upaya untuk merestrukturisasi kewajiban utang itu.

Tiga anak perusahaan yang meminta penundaan pembayaran utang adalah Bumi Capital Pte Ltd yang merupakan penerbit Surat Berharga Bergaransi Senior senilai US$ 300 juta berkupon 12 persen; Bumi Investment Pte Ltd, yaitu penerbit Surat Berharga Bergaransi Senior senilai US$ 700 juta berkupon 10,75 persen; dan Enercoal Resources Pte Ltd, penerbit Obligasi Konversi Bergaransi senilai US$ 375 juta berkupon 9,25 persen.

Ketiga perusahaan tersebut berhasil memperoleh penundaan pembayaran utang selama enam bulan terhadap upaya hukum dan paksa yang dapat dilakukan oleh kreditor. Hal itu dilakukan untuk memfasilitasi pembicaraan dengan para pemegang surat utang (noteholders) dan pemegang obligasi (bondholders) dalam melanjutkan upaya restrukturisasi.

Sebelumnya, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalihkan 19 persen saham senilai US$ 950 juta di PT Kaltim Prima Coal (KPC) kepada China Investment Corporation (CIC). Pelepasan itu dilakukan sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian utang yang sudah diumumkan 9 Oktober 2013.

Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan BUMI memiliki utang kepada CIC sebesar US$ 1.989 juta atau Rp 23,77 triliun. Utang tersebut terdiri atas pokok utang, bunga yang ditangguhkan, dan penalti atas pelunasan yang dipercepat. "Setelah pengalihan ini, utang kami tersisa US$ 1.039," kata Dileep dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 3 Juli 2014.

TRI ARTINING PUTRI | FAIZ NASHRILAH




Berita Terpopuler
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa
Operasi Diam-diam Susi Pantau Ilegal Fishing







Advertising
Advertising

Berita terkait

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Wamendag Dorong Rencana Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri

26 Januari 2024

Wamendag Dorong Rencana Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri

Pemerintah memiliki 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

15 November 2023

Utang Luar Negeri RI Turun jadi USD 393,7 Miliar, BI: Pemerintah Bayar Pokok dan Bunga Tepat Waktu

Bank Indonesia mengungkap utang luar negeri Indonesia pada triwulan ketiga 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

16 Oktober 2023

BI: Utang Luar Negeri RI Agustus Turun Menjadi USD 395,1 Miliar

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2023 turun dibandingkan dengan Juli 2023. Posisi ULN Indonesia pada akhir Agustus 2023 tercatat sebesar 395,1 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan akhir Juli 2023 yang mencapai 397,1 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

13 September 2023

Mengenal Current Ratio dan Cara Perhitungannya

Current ratio adalah sebuah alat pengukur kemampuan suatu usaha dalam membayar kewajiban jangka pendek. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

17 Agustus 2023

Sebut Kondisi BUMN Sehat, Erick Thohir Jelaskan Rumus Rasio Utang

Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN saat ini dalam kondisi sehat, tercermin dari terus menurunnya rasio utang.

Baca Selengkapnya

PT Bakrie & Brothers Tbk. Raih Kinerja Keuangan Positif Selama 2022

17 Juni 2023

PT Bakrie & Brothers Tbk. Raih Kinerja Keuangan Positif Selama 2022

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) meraih kinerja keuangan positif sepanjang 2022 sekalipun prestasi tersebut diraih melalui upaya yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Kendaraan Listrik VKTR Bakal IPO pada 19 Juni, Bidik Dana Rp 800 Miliar

14 Juni 2023

Perusahaan Kendaraan Listrik VKTR Bakal IPO pada 19 Juni, Bidik Dana Rp 800 Miliar

Perusahaan pengembangan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersiap melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) pada 19 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

IPO Perusahaan Kendaraan Listrik (VKTR) Bidik Rp 1,1 T, Lego Harga Saham Rp 100 - 130

26 Mei 2023

IPO Perusahaan Kendaraan Listrik (VKTR) Bidik Rp 1,1 T, Lego Harga Saham Rp 100 - 130

PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bersiap menggelar Initial Public Offering atau IPO dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Anak Usaha Bakrie & Brothers Serahkan 22 Bus Listrik ke PT Mayasari Bakti untuk Operasional Transjakarta

15 Maret 2023

Anak Usaha Bakrie & Brothers Serahkan 22 Bus Listrik ke PT Mayasari Bakti untuk Operasional Transjakarta

Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), serahkan 22 unit bus listrik kepada PT Mayasari Bakti.

Baca Selengkapnya