Kuartal III, Defisit Transaksi Berjalan US$ 6,8 M  

Reporter

Kamis, 13 November 2014 20:27 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melansir defisit transaksi berjalan triwulan III 2014 sebesar US$ 6,836 miliar atau 3,07 persen dari produk domestik bruto (PDB). Defisit itu turun dibanding triwulan sebelumnya sebesar US$ 8,689 miliar atau 4,07 persen dari PDB. "Tahun 2014, defisit mungkin di kisaran 3 persen dari PDB," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Kamis, 13 November 2014.

Defisit di triwulan III ini juga lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ketika itu, defisit mencapai US$ 8,635 miliar atau 3,89 persen dari PDB. Perbaikan transaksi berjalan, tutur Agus, utamanya didukung oleh kenaikan surplus perdagangan non-migas seiring dengan penurunan impor. (Baca juga: Transaksi Berjalan Membaik, Rupiah Menguat Lagi)

"Perbaikan juga didukung oleh masih positifnya ekspor manufaktur akibat berlanjutnya pemulihan AS dan mulai pulihnya ekspor tambang setelah keluarnya izin ekspor mineral mentah," katanya.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo merinci, surplus pada neraca perdagangan non-migas naik dari US$ 2,1 miliar pada triwulan III 2013 menjadi US$ 4,3 miliar di triwulan III 2014. Meski begitu, defisit neraca perdagangan migas menanjak dari US$ 2,6 miliar menjadi US$ 3,1 miliar. "Secara keseluruhan tahun 2014, total defisit transaksi berjalan juga akan lebih baik, bahkan kemungkinan tidak sampai US$ 26 miliar," ujarnya. Sebelumnya, BI memprediksi defisit bakal mencapai US$ 27 miliar. (Baca juga: 3 Syarat Jokowi Agar Pasar Bebas ASEAN Sukses)

Sementara itu, transaksi modal dan finansial juga disebut-sebut mengalami surplus yang cukup besar, terutama ditopang oleh meningkatnya arus masuk modal asing yang terus berlanjut pada Oktober 2014. Tahun depan, menurut Perry, investasi berpeluang naik seiring membaiknya ekspor. "Dari hasil survei, pengusaha akan meningkatkan investasi."

Dengan perkembangan positif pada transaksi berjalan dan transaksi modal serta finansial, cadangan devisa meningkat menjadi US$ 112 miliar atau setara 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

MARTHA THERTINA

Terpopuler
Jusuf Kalla: Ah, FPI Selalu Begitu, Simbol Saja
Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda
Kuasa Hukum: Mana Buktinya FPI Rasis...
Begini Cara Membubarkan FPI
Aset Udar Pristono Tersebar di Jakarta dan Bogor

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

52 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

1 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

18 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

4 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya