Layar panggung konser menampilkan Joko Widodo saat beraksi bersama vokalis Arkarna Ollie Jacobs dan Bondan Prakoso di atas panggung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta (31/5). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan akan meniru Korea Selatan dalam mengembangkan K-pop, yang merupakan singkatan dari Korean Pop. K-pop adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. K-pop populer di banyak negara, termasuk Indonesia.
Jokowi, nama beken Joko Widodo, mengklaim mendalami budaya K-pop secara langsung ke Korea Selatan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyaksikan langsung pentas K-pop sebanyak dua kali. Di pentas itu Jokowi mempelajari manajemen lampu dan panggung. "Mereka menyiapkan itu 13 tahun, enggak mendadak muncul," katanya dalam sebuah diskusi di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat, 7 November 2014.
Jokowi menilai Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri seperti K-pop. Kekayaan budaya seperti tari, film, fashion, dan musik Nusantara dianggap bisa lebih melesat kepopulerannya ketimbang K-pop. Syaratnya ada sentuhan manajemen dan pengelolaan yang benar.
"Jangan lighting-nya, lighting-lighting-an, dan panggungnya, panggung-panggungan," ujarnya menggambarkan kualitas lampu dan panggung konser di Indonesia yang kalah dari pentas K-pop.
Jokowi mengatakan jika pentas budaya dikelola dengan manajemen setara dengan pentas K-pop, maka pentas akan lebih populer. "Industri kreatif menyimpan kekuatan yang sangat besar," katanya. (Baca: Solo Didorong Jadi Kota Ekonomi Kreatif)