Bappenas: Jembatan Selat Sunda Bukan Prioritas  

Reporter

Sabtu, 1 November 2014 06:43 WIB

Bangun Rancang Jembatan Selat Sunda yang akan dibangun. Dok: PT Wiratman and Associates

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago mengatakan Presiden Joko Widodo belum memasukkan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) dalam program infrastruktur prioritas. "Akan dilihat progresnya, tapi tidak ada pernyataan Presiden untuk memasukkan JSS ke program infrastruktur," kata Andrinof di kantornya, Jumat, 31 Oktober 2014. (Baca: Proyek Jembatan Selat Sunda Tidak Feasible.)

Menurut Andrinof, pemerintah mengkhawatirkan dampak proyek JSS. Ada tiga hal yang menjadi sorotan. Salah satunya, Jembatan Selat Sunda bisa mematikan identitas maritim, mengingat kawasan itu merupakan jalur penyeberangan terpadat di Nusantara. "Lebih baik perbaiki pelabuhan, kapal, lalu dermaganya. Kalau kurang ditambah," ujar Andrinof.

Andrinof mengatakan poin kedua adalah Jembatan Selat Sunda bisa menjadi paradoks terhadap rencana pemerataan pembangunan. Menurut Andrinof, tujuan pemerataan pembangunan bisa terbengkalai jika pemerintah terpaksa berfokus pada satu megaproyek semacam ini. (Baca: Tanpa APBN, Pembangunan JSS Sulit Terealisasi.)

Kekhawatiran ketiga berkaitan dengan lahan di kawasan JSS yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan rumah rakyat. Menurut Andrinof, lahan di kawasan JSS akan menjadi mahal sehingga penyediaan rumah untuk masyarakat semakin sulit.

Selain itu, kata Andrinof, penguasaan proyek oleh korporasi besar mempersulit masyarakat untuk memiliki tempat tinggal. Andrinof mengingatkan, dalam sidang kabinet pertama, tujuan dari pembangunan adalah membangun untuk manusia dan masyarakat. (Baca: Bappenas Minta Pemerintah Dominasi Pengerjaan JSS.)

AISHA SHAIDRA

Berita Terpopuler
Ini Sebab Presiden Jokowi Susah Dilengserkan MPR

Fadli Zon Keluarkan Ancaman untuk DPR Tandingan

Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

23 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya