Jadi Menteri, Gobel Dikhawatirkan Rawan Konflik  

Reporter

Minggu, 26 Oktober 2014 02:55 WIB

Rahmat Gobel (kanan) Ketua Umum Masyarakat Energi Tebarukan Indonesia berjabat tangan dengan Karni Ilyas Pemimpin Redaksi TV One setelah pertemuan METI bersama para pimpinan redaksi media di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 10-7, 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, memastikan tetap ada konflik kepentingan jika Rahmad Gobel menjabat Menteri Perindustrian. Pasalnya, Gobel selaku salah satu pemilik saham Churchill Mining Plc sedang memperebutkan konsesi lahan tambang di Kalimantan. "Kalau enggak ada konflik itu nonsense," katannya saat dihubungi, Sabtu, 25 Oktober 2014.

Namun, Komaidi melanjutkan, potensi konflik bisa dikurangi. Sebab, dalam memutuskan kebijakan, Kementerian Perindustrian harus berkoordinasi dengan kementerian lain, seperti Kementerian Keuangan, Perdagangan, dan Energi. "Jadi penyeimbangnya banyak," katanya.

Untuk meminimalkan peluang konflik, kata dia, media juga ikut berperan dalam membuka transparansi informasi kinerja pemerintahan. Karena itu, dia berharap Gobel mampu bekerja secara profesional.

Menteri yang berlatar belakang pengusaha diharapkan cenderung bisa bekerja lebih profesional. Meski demikian, Komaidi meminta peran lembaga yudikatif mengawasi pemerintahan agar tidak terjadi konflik kepentingan.

Pengamat energi Marwan Batubara meminta Presiden Joko Widodo membuka latar belakang para menterinya dan berani mengumumkan ke publik. Jokowi, kata dia, juga harus memastikan para menteri bebas dari konflik kepentingan saat menjalankan amanatnya. "Agar clear dan negara tidak merugi kalau nanti ada masalah."

Rahmat Gobel, 52 tahun, disebut-sebut sebagai calon Menteri Perindustrian di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Lahir di Jakarta, 3 September 1962, Rahmat merupakan generasi kedua dari keluarga Gobel yang mengendalikan perusahaan Panasonic Gobel Group.

Selain elektronika, bisnisnya merambah ke sektor batu bara. Gobel merupakan pemegang 16,5 persen saham Churchill Mining Ltd. Perusahaan ini sedang terlibat sengketa izin tambang dengan Kabupaten Kutai Timur. Kasusnya sedang diselesaikan melalui Pengadilan Arbitrase Internasional.

Obyek sengketa adalah area konsesi seluas sekitar 35 ribu hektare di Kecamatan Busang, Muara Wahau, Telen, dan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Lahan tersebut sebelumnya dikuasai oleh Grup Nusantara, yang berakhir pada 2006-2007. Setelah itu, lahan dikuasai oleh PT Ridlatama yang kemudian diakuisisi oleh Churchill.

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler
3 Calon Ini Lantang Menolak Jadi Menteri Jokowi
Presiden Jokowi dan Istananya yang Tak Ramah

Ini Jejak 8 Calon Baru untuk Kabinet Jokowi

Tersangka Suap Ceramahi Jokowi Soal Izin KPK

Jokowi-JK Sudah Teken Daftar Kabinet

Berita terkait

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell

Baca Selengkapnya

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.

Baca Selengkapnya