Petrokimia Jamin tak Ada Kelangkaan Urea

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Petrokimia menjamin tidak ada kelangkaan pupuk urea di Jawa Timur kendati mesin produksi berhenti operasi selama 20 hari di pabrik I, menyusul merosotnya pasokan gas dari Beyond Petroleum (BP) Kangean Ltd akibat penutupan lima sumur dan kebocoran pipa di lepas pantai Pagerungan, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa silam. Jaminan itu diberikan lantaran tersedia stok 120 ribu ton urea. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama tiga bulan. Kami jamin kebutuhan urea. Petani tidak usah khawatir, ujar Priyanto Wirokaryo, Kepala Humas PT Petrokimia Gresik kepada Tempo News Room, Jumat (10/1). Dia menjelaskan cadangan urea itu di antaranya karena permintaan petani menurun akibat musim kemarau panjang. Kini, telah mulai musim hujan. Petani pun bercocok tanam. Permintaan pupuk urea sudah mulai mengalir dari petani, tapi belum melonjak drastis, ujar dia. Seolah sudah jadi garis perjalanan. Ketika mesin produksi berderik, permintaan pupuk menurun akibat kemarau panjang. Tapi, ketika permintaan mulai mengalir, justru terjadi bencana hingga produksi urea dihentikan, ujar Priyanto. Sejauh ini Petrokimia sangat bergantung pasokan gas dari BP Kangean. Gas tidak saja untuk menggerakkan mesin produksi tetapi juga untuk bahan baku yakni diurai menjadi amoniak. Bila situasi normal, Petrokimia sanggup memproduksi 1.350 ton amoniak. Bahan ini selanjutnya digarap jadi urea. Selain itu juga diolah dengan asam sulfat untuk menghasilkan pupuk ZA. Secara normal, Petrokimia butuh 60 juta kaki kubik gas per hari. Tapi, awal tahun 2002, pasokan dari BP Kangean merosot menjadi 50 juta kaki kubik. Akibatnya, kapasitas produksi urea dan amoniak merosot menjadi 85 persen, ujar Priyanto. Sejak awal diperhitungkan bila pasokan gas di bawah 40 juta kaki kubik, Petrokimia diambang petaka. Dengan terjadinya bencana pada instalasi pipa BP di Pagerungan, pasokan gas yang diterima Petrokimia menjadi 15 juta kaki kubik. Pasokan itu jauh dari mencukupi. Padahal, kapasitas produksi Petrokimia mencapai 1.400 ton urea tiap hari. Sedang penghentian produksi selama 20 hari seturut rentang waktu yang dijanjikan BP Kangean untuk memperbaiki instalasi pipa. Bila harga tiap kilogram urea seharga Rp 1.050, berarti selama penutupan itu Petrokimia kehilangan omzet penjualan Rp 28,35 miliar. Priyanto menjelaskan tidak ada yang berubah dari pemandangan sehari-hari di pabrik I PT Petrokimia. Antrean truk tetap berderet, hingga larut malam bahkan dini hari. Karyawan tidak ada yang diliburkan karena penghentian produksi itu. Kami mengalihkan perbaikan mesin dan peralatan produksi lain. Karena tiap tahun kami punya jadwal kegiatan tersebut. Karena terjadi peristiwa seperti, ya tinggal mengubah jadwal saja, ujar Priyanto. Lain lagi dengan PLN Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Merosotnya pasokan gas dari BP tidak serta merta mengancam distribusi listrik ke pelanggan. Pasalnya, semua pembangkit disatukan di Gandul, Cinere. Termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Gresik, yang amat membutuhkan gas. Kita punya banyak pembangkit, semua diintegrasikan di Cinere. Jadi, berhentinya operasi satu pembangkit, tidak akan berdampak langsung terhadap aliran listrik di daerah tertentu. Yah kita beharap pasokan listrik terjaga dan tidak ada pemadaman, kata Sekretaris Perusahaan PT PJB Sri Djoko Kuntjoro. Dikatakannya, hanya satu pembangkit PJB yang cuma bisa difungsikan dengan menggunakan bahan gas. Sedang pembangkit lain bisa digunakan sumber energi. Misalnya, dari gas dialihkan ke HSD (high speed diesel) dan MFO (marine fuel oil), yang memakai BBM. Petrokimia dan PJB merupakan dua dari tiga pelanggan besar gas dari BP Kangean. Satu pelanggan besar adalah Perusahaan Gas Negara, yang kemudian menyalurkan pada para pelanggan lain yakni rumah tangga dan 156 industri. Jauh sebelumnya, PJB mendapat suplai 242 juta kaki kubik gas tiap hari. Pasokan ini kemudian merosot pada pertengahan tahun lalu, menjadi 80 juta kaki kubik. Dan, kini merosot lagi. Dari 100 juta kaki kubik gas yang dipasok BP Kangean, PJB mendapat jatah 60 juta kaki kubik. (Adi Sutarwijono/Sunudyantoro-Tempo News Room)

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

5 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

3 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

3 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

3 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya