Disebut Hambat Kabinet Jokowi, Ini Pembelaan PDIP  

Reporter

Kamis, 23 Oktober 2014 12:09 WIB

Jokowi-Jusuf Kalla, beri keterangan pers usai pertemuan tertutup, di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jakarta, 15 September 2014. Jokowi umumkan susunan kabinetnya akan terdiri dari 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 kalangan profesional dan 16 kalangan profesional partai politik. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan Bambang Wuryanto menyatakan sikap fraksinya yang belum memberikan daftar nama anggota alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat bukan faktor utama mundurnya jadwal pengumuman kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Menurut dia, DPR masih bisa memberi rekomendasi kepada Presiden Jokowi meski Komisi II, yang membidangi pemerintahan, belum terbentuk. "Pembahasan bisa dilakukan di Badan Musyawarah atau penggantinya, yakni rapat konsultasi fraksi," kata Bambang ketika dihubungi Kamis, 23 Oktober 2014. (Baca : Calon Menteri, Marwan Ja'far Dipanggil ke Istana)

Rapat konsultasi fraksi, kata Bambang, bisa memberi keputusan atas surat Jokowi ihwal pertimbangan perubahan nomenklatur kabinet. Surat itu semestinya dibahas agar kabinet bisa segera bekerja. (Baca : Kubu Jokowi Dimintai Nama Untuk Alat Kelengkapan)

Bambang mengatakan pimpinan alat kelengkapan DPR tak perlu diputuskan dengan tergesa-gesa. Dia beralasan, setiap partai mempunyai mekanisme sendiri. Setiap partai masih berhak melakukan lobi politik, musyawarah, atau, bila perlu, rapat konsultasi terkait dengan posisi pimpinan ini. (Baca : Luhut Panjaitan Temui Jokowi di Istana)

Sebelumnya, mantan Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Soemarno, mengatakan rencana pengumuman kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla kemarin batal karena pemerintah masih menunggu pertimbangan dari Dewan. "Karena masih menunggu pertimbangan dari DPR," kata Rini di pintu masuk Istana Negara, Rabu, 22 Oktober 2014.

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan pembahasan nomenklatur di parlemen terhambat karena ada lima fraksi yang belum mengumpulkan daftar anggota alat kelengkapan, yakni Demokrasi Indonesia Perjuangan, Kebangkitan Bangsa, Nasional Demokrat, Hati Nurani Rakyat, dan Persatuan Pembangunan. Semuanya merupakan penyokong Jokowi. Taufik melanjutkan, upaya tersebut dilakukan untuk menghambat pemilihan alat kelengkapan Dewan karena adanya syarat bahwa rapat pemilihan harus diikuti minimal enam fraksi.

SUNDARI

Berita Terpopuler
Ini Dia Calon Pembantu Presiden Jokowi
Datang ke Istana, Siti Nurbaya Dites Jokowi
Polisi Tangkap Basah Maling Spion Mobil Mewah
Rilis Menteri Batal, Mega Gelar Rapat Rahasia
Ini Bocoran Struktur Kabinet Jokowi

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

1 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

23 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya