Tanam Sorgum Merugi, PTPN XII Beralih ke Tebu
Editor
Abdul Djalil Hakim.
Rabu, 15 Oktober 2014 14:14 WIB
TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Perkebunan Nusantara XII Unit Pasewaran, Banyuwangi, Jawa Timur, beralih menanam tebu pada lahan seluas 23,6 hektare. Sebelumnya, di lahan yang terletak di Afdeling Kampe, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, itu ditanami sorgum. Namun penanaman itu dihentikan karena perusahaan merugi.
"Tahun ini seluruh tanaman sorgum berakhir," kata Manajer PTPN XII Unit Usaha Strategis Pasewaran, Martono, kepada Tempo, Rabu, 15 Oktober 2014.(Baca: Holding BUMN Perkebunan dan Kehutanan Diluncurkan)
Menurut Martono, tebu dipilih untuk mendukung produksi Pabrik Gula Glenmore yang akan beroperasi di Banyuwangi. Panen pertama bulan ini menghasilkan 70 ton tebu. Produksi dipastikan akan terus meningkat karena masih ada tanaman pada lahan seluas 12 hektare yang belum dipanen.
Sebelum Pabrik Gula Glenmore beroperasi, tebu yang dihasilkan dikirim ke Pabrik Gula Pandjie di Situbondo dengan sistem bagi hasil gula.
Pabrik Gula Glenmore dikelola oleh PT Industri Gula Glenmore, yang merupakan konsorsium antara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PTPN XI, dan PTPN XII. PG Glenmore direncanakan menjadi pabrik gula terbesar di Indonesia dengan investasi Rp 1,6 triliun dan menghasilkan gula 54 ribu ton per tahun.
Martono menjelaskan, kegagalan menanam sorgum yang mengakibatkan kerugian disebabkan oleh serangan hama burung pipit yang membuat produktivitas sorgum rendah.
Menurut Martono, seharusnya sorgun yang dihasilkan mencapai 4 ton per hektare. Namun, akibat serangan hama, produksinya hanya 1,5 ton per hektare. "Kami belum bisa mengendalikan serbuan burung pipit," ujarnya.
Selain karena serangan hama, harga sorgum juga teramat rendah, yakni Rp 2.200 per kilogram. Padahal, supaya perusahaan bisa untung, harga seharusnya Rp 5 ribu per kilogram. Sepinya pasar juga membuat harga sorgum tidak mampu bersaing.
Panen sorgum pertama dilakukan pada 2012, sementara panen kedua pada akhir 2013 hingga awal 2014.
Peluncuran besar-besaran tanaman sorgum di Banyuwangi dilakukan oeh Menteri BUMN Dahlan Iskan pada 10 November 2012. Awalnya, PTPN XII menargetkan penanaman sorgum seluas 3 ribu hektare di Banyuwangi.
Saat itu Dahlan menjelaskan, penanaman sorgum secara massal merupakan solusi untuk mengurangi impor gandum. Dalam setahun, kata dia, Indonesia mengimpor 7 juta ton gandum dari Amerika. "Setiap tahun kita memberi sedekah kepada petani Amerika," ucapnya saat itu.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler
KPK: Jokowi Clear!
KPK Sebut Jokowi Tak Punya Rekening di Luar Negeri
Ngopi Bareng Ical, Ini Isi Pebincangan Jokowi
Dugaan Korupsi Solo, KPK: Jokowi Clear