Rupiah Loyo, Lima Saham yang Layak Dibidik Investor

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 05:14 WIB

Seseorang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO , Jakarta:Ditengah lesunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir, masih ada peluang yang bisa diraup investor dari pasar modal. "Justru di tengah ketidakpastian ini investor seharusnya cerdik memanfaatkan menjadi peluang," ujar Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, saat dihubungi pada Sabtu, 11 Oktober 2014. (Baca : DPR Akur, Chairul Yakin Pasar Bakal Pulih)

Ketidakpastian yang disebabkan iklim politik saat ini, kata Edwin, tidak selamanya membuat pasar saham lesu. Setidaknya ada lima sektor yang perlu dilirik investor. Saham-saham ini diprediksi cenderung menguat seiring pelantikan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014. "Yang penting jangan hanya lihat sahamnya, tapi outlook (prospek) ke depannya," ujar Edwin. (Baca : Dana Asing Mulai Kabur, Indeks Saham Kolaps)

Pertama adalah sektor infrastruktur dan kontruksi. Kedua sektor ini dinilai memiliki prospek cerah, seiring rencana pemerintah baru mengalihkan subsisi bahan bakar minyak (BBM) untuk kedua sektor itu. "Bakal banyak proyek besar yang akan digulirkan Jokowi-JK, seperti tanggul, jembatan dan lainnya, " ujarnya. (Baca : Dipacu Sentimen Global, IHSG Bakal Menguat)

Untuk soal ini, Edwin menyarankan investor mengoleksi saham infrastruktur seperti Wjaya Karya, Adhi Karya, PP, dan Total Bangun Persada, sementara kontruksi AKRA dan Tower Bersama.

Kedua adalah saham yang berasal dari sektor perbankan. Dia menyatakan, pertimbangan memilih sektor ini adalah target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintahan Jokowi di kisaran 5,7-5,8 persen pada 2015. Untuk mencapai target tersebut, pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan berada di kisaran 17-18 persen, sehingga kinerja saham perbankan diperkirakan terus membaik. "Saham BRI,Mandiri, BNI dan BCA mungkin bisa menjadi acuan investor," ujarnya.

Selanjutnya, dia juga menyarankan investor membeli saham di sektor konsumsi publik. Tingginya konsumsi domestik yang mencapai 70 persen dari pertumbuhan dalam negeri, diperkirakan membuat sektor ini masih mumpuni untuk dikolekasi. Beberapa saham yang perlu diperhatikan investor adalah Unilever, Gudang Garam, Indofood dan Mayora. "Meskipun gejolak luar negeri datang sekalipun, Indonesia masih kuat menghadapinya," ujar Edwin.

Keempat adalah sektor konsumsi terutama yang berhubungan dengan sektor properti. Turunnya suku bunga deposito perbankan akhir-akhir ini, diperkirakan membuat kinerja saham properti bekal membaik.

Kelima, sektor komoditas seperti mineral di luar emas serta CPO. "Asal jangan emas, timah, nikel dan logam lainnya diperkirakan membaik," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Berita Terpopuler
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati


Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

21 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

27 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

41 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

58 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya