Ekonom: SBY-Mega Tegang, Program Jokowi Mandek

Reporter

Kamis, 2 Oktober 2014 09:20 WIB

SBY (kanan) berjabat tangan dengan Megawati Soekarnoputri (3 kiri), Try Sutrisno dan Hamzah Haz di kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta (1/6). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan ekonomi pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla berpotensi terjegal di parlemen. Menurut ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, hal ini lantaran posisi penting di Dewan Perwakilan Rakyat, dikuasai oleh Koalisi Merah Putih yang merupakan rival politik Jokowi. (Baca: Curhat SBY: Koalisi Kadang Makan Hati)

Untuk itu, kata Tony, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono harus berdamai. "Satu-satunya cara adalah Megawati harus segera turun gunung dan membuka pintu untuk SBY," kata Tony melalui pesan singkatnya, Rabu, 1 Oktober 2014. (Baca: Mega: Saya Enggak Minta Dipilih)

Menurut Tony, sebaik apa pun kebijakan ekonomi Jokowi tak akan berjalan jika nantinya mentah di tingkat parlemen. Dia khawatir program-program Joko Widodo akan dimentahkan oleh Koalisi Merah Putih. Konsolidasi dengan Demokrat adalah langkah terbaik yang saat ini bisa ditempuh. (Baca: Setya Novanto Akan Rangkul Koalisi Jokowi)

Beberapa program yang menurut Tony berpotensi diganjal DPR, misalnya program Indonesia Sehat. Koalisi Merah Putih kemungkinan akan memangkas alokasi dana yang sudah dianggarkan. Bahkan pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 juga bisa terganjal di DPR.

Adapun ekonom dari Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih, mengatakan potensi penjegalan kebijakan Jokowi tak akan semudah yang diperkirakan. Alasannya kinerja legislatif saat ini benar-benar diawasi oleh media. Agar tak mengorbankan kepentingan rakyat, Lana mengatakan, komunikasi kedua kubu harus terjalin secara baik.

Apalagi kata Lana, dua kubu ini sebenarnya masih memiliki platform ekonomi yang sama. Visi-misi yang mereka sampaikan saat kampanye lalu dinilai mirip. Kondisi ini berbeda dengan peta politik di Amerika Serikat yang dikuasai dua partai dengan platfrom yang berbeda. Walaupun begitu, potensi penjegalan kebijakan Jokowi di parlemen masih cukup terbuka. "Salah satunya yang saya khawatirkan adalah pembahasan undang-undang perbankan, mudah-mudahan ada kompromi."

Kemarin, 560 anggota DPR, DPD, dan MPR terpilih periode 2014-2019 dilantik di gedung Nusantara DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat. Para wakil rakyat tersebut diambil sumpah janji oleh Mahkamah Agung yang disaksikan langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden, Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono. Dari 560 orang, 397 di antaranya merupakan anggota legislatif yang berasal dari Koalisi Merah Putih.

Semalam, DPR juga menggelar rapat paripurna untuk memilih pimpinan DPR periode 2014-2019. Keputusan diambil secara aklamasi lantaran hanya ada satu paket pimpinan. Untuk posisi ketua, Golkar mengajukan anggota fraksinya, Setya Novanto, sebagai calon ketua. Sementara kursi wakil ketua diisi oleh wakil Fraksi Partai Demokrat Agus Hermanto, wakil Fraksi PAN Taufik Kurniawan, wakil Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon, dan wakil dari Fraksi PKS Fahri Hamzah.

FAIZ NASHRILLAH | RIKY FERDIANTO

Berita Terpopuler
Wanita Ini Kalahkan Perolehan Suara Puan dan Ibas
SBY Jawab Kemarahan Netizen di @SBYudhoyono
Keluarga Adam Malik Gugat Bank Swiss Bikin Heboh
Hashim Bangga Dua Anaknya Jadi Anggota DPR
FBR Geruduk DPRD Tolak Ahok Jadi Gubernur DKI

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

54 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya