Kemarau, Serapan Beras di Bulog Madiun Menurun

Reporter

Selasa, 30 September 2014 20:00 WIB

Seorang pekerja memikul beras di Gudang Bulog Divisi regional Makassar, Selasa (3/4). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Madiun - Penyerapan beras di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Madiun merosot musim kemarau ini. Jumlah beras yang mampu dibeli dari petani hanya 50-100 ton rata-rata per hari. “Berkuranganya penyerapan beras mulai terjadi sejak Agustus sampai September ini,” kata Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun Suharto Djabar, Selasa, 30 September 2014.

Pada bulan-bulan sebelumnya, jumlah beras yang mampu diserap 200-1.000 ton per hari. Berkurangnya pembelian dari petani ini akibat merosotnya jumlah produksi padi. Sejak musim kemarau, sebagian petani membudidayakan tebu dan kedelai. Tanaman itu tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak seperti halnya komoditas padi.

Karena kondisi ini, Suharto memastikan target serapan beras sebanyak 70 ribu ton tidak mampu dicapai Perum Bulog Subdivisi Regional Madiun tahun ini. Ia memprediksi pembelian beras dari petani di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi hanya 55-60 ribu ton.

“Musim kemarau yang berkepanjangan menjadi salah satu penyebabnya.” Menurut Suharto, selain dipicu faktor musim, serapan beras berkurang karena petani menjualnya di atas harga pembelian pemerintah senilai Rp 6.600 per kilogram.

Ketua Kontak Tani Nelayan Kabupaten Madiun, Suharno, mengatakan penurunan produksi padi saat musim kemarau ini terjadi karena sebagian petani tidak menggarap sawahnya. Dari total lahan sekitar 30 ribu hektare, hanya sekitar 12 ribu hektare yang ditanami padi. Adapun 5 ribu hektare digunakan untuk membudidayakan kedelai, tebu, dan ketela. Sisa lahan lainnya yang mencapai 12 ribu hektare dibiarkan menganggur. “Karena termasuk sawah tadah hujan,” kata Suharno.

Menurut dia, 12 ribu hektare lahan yang tidak berproduksi itu berada di sejumlah kecamatan, di antaranya Dolopo, Gemarang, Dagangan, Wungu, dan Geger. Petani di daerah kering itu tidak mengolah sawahnya karena tingginya biaya produksi, terutama untuk memenuhi kebutuhan irigasi. (Baca: 624 Desa di Jawa Timur Kekeringan).

NOFIKA DIAN NUGROHO

Terpopuler

Koalisi Merah Putih Targetkan Revisi UU KPK
SBY Mau Batalkan UU Pilkada, Mahfud: Itu Sia-sia
Tak Penuhi Kuorum, UU Pilkada Tak Sah
Saran Yusril ke Jokowi Dianggap Jebakan Batman






Berita terkait

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

9 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

9 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya