Chatib: Rp 10 Triliun Kompensasi Kenaikan BBM  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 30 September 2014 06:34 WIB

Menteri Keuangan M. Chatib Basri, resmikan penerbitan uang NKRI di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak lepas tangan dalam kebijakan ekonomi yang menyangkut subsidi bahan bakar minyak untuk pemerintahan mendatang. Buktinya, kata Chatib, pemerintah telah menyiapkan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang selama ini dijadikan kompensasi pada setiap kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Dananya ada Rp 10 triliun," ujar Chatib di Jakarta, Senin, 29 September 2014. Rinciannya, Rp 5 triliun untuk tahun ini yang sudah dialokasikan sebelumnya di APBN Perubahan 2014 dan Rp 5 triliun sisanya di APBN 2015 yang akan disalurkan oleh Kementerian Sosial. (Baca: Kenaikan Harga BBM Bikin SPBU Asing Menjamur)

Menurut Chatib, dana tersebut bisa digunakan untuk enam bulan kompensasi bagi pemerintah baru. Dengan begitu, pemerintahan Jokowi-JK nanti bisa langsung menggunakan anggaran ini jika memutuskan menaikkan harga BBM. (Baca: JK Mulai Sosialisasikan Kenaikan Harga BBM)

Namun demikian, kata Chatib, ada syarat dalam penggunaan dana Rp 10 triliun tadi. Syaratnya adalah anggaran tersebut harus dipakai sesuai dengan tahun alokasinya, yakni Rp 5 triliun untuk tahun ini dan sisanya untuk 2015. (Baca: Berantas Mafia Migas, Jokowi Rombak Pertamina)

Jika Jokowi, misalnya, memutuskan menaikkan harga BBM subsidi pada Oktober 2014, alokasi Rp 5 triliun tahun ini bisa dipakai pada Oktober, November, dan Desember 2014. "Tidak bisa dialihkan ke 2015," ujar Chatib. (Baca juga: Begini Simulasi Inflasi jika Harga BBM Naik)

Dari perhitungan Kementerian Keuangan, Chatib menuturkan dana tersebut sangat cukup untuk kompensasi karena serupa dengan pengalaman pemerintah saat menaikkan harga BBM pada 2013 sebesar Rp 1.500 per liter. Apalagi kompensasi kenaikan biasanya dibutuhkan masyarakat untuk tiga hingga empat bulan awal saja.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Koalisi Prabowo Usulkan Pilpres oleh MPR Lagi
Jokowi: Koalisi Merah Putih bagai Kerikil
Telepon Hamdan Zoelva, Ini Isi Curhatan SBY
Penjual Kue Putu di Malang Tantang Amien Rais
Nurhayati: Walk-Out Demokrat Inisiatif Saya

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

54 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya