TEMPO.CO, Jakarta - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menyatakan telah menyerahkan uang jaminan pembangunan smelter sebesar US$ 25 juta. Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto mengatakan dengan pembayaran tersebut pihaknya bisa segera melakukan ekspor. "Uang jaminan sudah kami bayar dan minggu ini sudah ekspor," kata Martiono di sela-sela diskusi migas bertajuk Gilas Mafia Migas dan Tambang di Jakarta, Rabu, 24 September 2014.
Menurut Martiono, ia tak bisa memastikan kapan tepatnya ekspor konsentrat tembaga akan dilakukan pada pekan ini. Namun, pihaknya sudah menyiapkan segala hal berkaitan dengan kegiatan ekspor yang sudah dilakukan. (Baca: Jero Wacik Tersangka, Renegosiasi Newmont Lanjut)
Martiono mengatakan, dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, Newmont mendapat izin ekspor sebesar 350 ribu ton konsentrat tembaga. "Izinnya 350 ribu ton itu untuk sampai Maret 2015 karena tahun ini hanya tersisa sekitar tiga bulan," ujarnya.
Ekspor konsentrat tembaga itu akan ditujukan ke sejumlah negara yang telah menjadi mitra perusahaan, seperti Jepang dan Cina. Dengan kegiatan ekspor yang sudah dilakukan ini, Newmont kembali mempekerjakan 3.200 karyawannya yang sempat dirumahkan.
Kemarin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar mengatakan hal serupa. Mulai pekan ini, Newmont sudah boleh melakukan ekspor. "Sejak kami kirim rekomendasi ekspor, Newmont sudah memulai pengapalannya, tapi bukan berarti langsung ke luar negeri, itu butuh satu-dua minggu," ujar Sukhyar.
Sukhyar mengakui pengeluaran izin ekspor Newmont lebih dulu dibanding pembayaran uang jaminan. Namun, sebenarnya Newmont sudah siap membayar tepat setelah MoU amandemen kontrak diteken. "Tapi kami punya masalah dengan besaran kuota ekspor jadi saya bilang nanti saja (membayarnya) kalau sudah selesai semua urusan," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
FPI Minta Ahok Jaga Mulut
Rachmat Yasin Resmi Lengser dari Kursi Bupati Bogor
KPK Ingatkan Anas Sesumbar Gantung Diri di Monas
Anas Divonis Ringan, Pemberantasan Korupsi Mundur
Berita terkait
Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar
3 November 2016
Medco rampungkan transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar setara Rp33,8 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Sudirman Analisis Akuisisi Medco terhadap Newmont
20 Juli 2016
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan tengah mempelajari kewajiban divestasi saham bagi PT Newmont Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaNewmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T
1 Maret 2016
Peningkatan pembayaran royalti selama 2015 sangat signifikan dibandingkan dengan 2014 lalu.
Baca SelengkapnyaNewmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor
22 Januari 2016
Sesuai dengan manifes, limbah yang diangkut kapal MV Red Rock adalah pelumas bekas dan limbah-limbah bekas pakai lain.
Baca SelengkapnyaPelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont
21 Januari 2016
Rute kapal pengangkut limbah B3 berangkat dari Pelabuhan Newmont di Mataram dengan tujuan Surabaya dan singgah di Kupang.
Baca SelengkapnyaDivestasi, Penawaran Saham Freeport Dinilai Kemahalan
16 Januari 2016
Pemerintah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh atas penawaran divestasi saham Freeport.
Baca SelengkapnyaPerusahaan BUMN Ini Kelola Kontrak Rp 100 Triliun Tahun 2016
10 Desember 2015
PT Waskita Karya (Persero) menargetkan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun pada awal 2016, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.
Baca SelengkapnyaMedco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya
30 November 2015
Pemilik Medco, Arifin Panigoro, dikabarkan ingin membeli 76 persen saham Newmont.
Baca SelengkapnyaSudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu
27 November 2015
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PTNNT calon pemegang saham baru.
Baca SelengkapnyaMartiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru
19 September 2015
Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau.
Baca Selengkapnya