Garuda Khawatir Efek Domino Penundaan karena Asap  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 07:49 WIB

Pesawat Garuda Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia khawatir akan terjadi efek domino penundaan penerbangan akibat dampak asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Maklum, setiap hari Garuda Indonesia memiliki 580 penerbangan.

"Penundaan penerbangan karena menunggu asap hilang akan mengakibatkan dampak penundaan pada penerbangan berikutnya, seperti efek domino," kata juru bicara Garuda Indonesia, Pujobroto, kepada Tempo, Selasa, 16 September 2014. (Baca: Lima Penerbangan Garuda Tertunda karena Kabut Asap)

Menurut Pujobroto, faktor asap tersebut akan mengganggu operasional penerbangan pesawat. Selain penundaan, pesawat juga harus menambah bahan bakar yang digunakan untuk mendarat dulu di bandara lain atau kembali ke bandara asal (return to base/RTB). "Ini menimbulkan inefisiensi," ujarnya. Namun, ia belum menghitung inefisiensi yang harus ditanggung maskapai lantaran gangguan asap tersebut.

Selain itu, maskapai juga harus menanggung kewajiban moral kepada penumpang. Sebab, penundaan membuat ketepatan waktu penerbangan menjadi terganggu. (Baca: Asap Riau Mulai Mengganggu Penerbangan)

Kabut asap kembali memenuhi langit Kalimantan Tengah pada kemarin. Berdasarkan pantauan satelit National Oceanic Atmospiheric And Administration (NOAA), jumlah titik panas di Kalimantan Tengah mencapai 227 titik. Jumlah tersebut didominasi hotspot terbanyak di Kabupaten Kotawaringin Timur (41 titik), Katingan (37 titik), Pulang Pisau (36 titik), Kapuas (31 titik) dan Seruyan (14 titik). (Baca: Asap Indonesia Kembali Ganggu Singapura)

Akibat kabut asap itu, sejumlah penerbangan harus mengalami keterlambatan. Sekadar contoh, penerbangan GA550 dengan rute Jakarta-Palangkaraya dijadwalkan berangkat pukul 05.55 WIB dan tiba pukul 07.35 WIB. Sayangnya, saat tiba di langit Palangkaraya tepat sesuai jadwal, jarak pandang di bawah batas aman, yakni minimal 1.200 meter. Pilot kemudian memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke Balikpapan dan tiba sekitar pukul 08.35 waktu setempat.

Menurut Pujobroto, setelah menunggu sekitar dua setengah jam di Balikpapan, pesawat akhirnya terbang kembali ke Palangkaraya dan tiba pukul 11.55 WITA. "Semua itu kami lakukan dengan pemberitahuan kepada penumpang. Semua menerima karena ini force majeure karena alam." Garuda juga memberikan sejumlah kompensasi, antara lain memberi makanan kepada penumpang karena telah menunggu lama.

AYU PRIMA SANDI

TERPOPULER
Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi
Gandeng Parpol, Jokowi Tak Ingkar Janji
Tak Ada Elpiji, Tinja pun Jadi
Jadi Presiden, Harga Sepatu Jokowi Rp 400 Ribu



Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

20 Desember 2022

Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat

Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.

Baca Selengkapnya