Dua orang melintas di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 7 Juli 2014. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 14 poin (0,3 persen) di level 5.130 pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 16 September 2014. Kepala Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan spekulasi arah kebijakan bank sentral Amerika (The Fed) menyebabkan IHSG melemah. (Baca juga: Ribuan Mahasiswa Jadi Investor Bursa)
Rilis penjualan retail di Amerika pada Agustus 2014 yang tumbuh 0,6 persen menyebabkan investor yakin The Fed akan segera menaikkan suku bunga. Spekulasi ini menyebabkan investor melepas saham. (Baca: Indeks Saham Masih Cenderung Melemah)
Menurut Purwoko, saham-saham di sektor perbankan kembali dilanda aksi jual. Sebab, saham-saham perbankan kebanyakan dikuasai investor asing yang rawan aksi spekulasi. Tercatat, investor asing membukukan penjualan Rp 180,8 miliar. “Saham perbankan terkena dampak langsung spekulasi tersebut,” ujarnya.
Meski demikian, Purwoko yakin IHSG masih prospektif dalam jangka panjang. Langkah Joko Widodo yang memastikan pos-pos kementerian strategis, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN, akan diisi oleh kalangan profesional telah membangun ekspektasi kinerja perekonomian dalam negeri akan tumbuh lebih tinggi. (Baca: Pasar Kecewa terhadap Susunan Kabinet Jokowi)
Belum adanya kepastian mengenai sikap The Fed membuat IHSG masih akan cenderung melemah pada hari ini, Rabu, 17 September 2014. Indeks saham diprediksi akan bergerak terbatas pada rentang level 5.100-5.160. “Dalam situasi ini, ada baiknya investor memperhatikan saham-saham emiten yang berpendapatan dolar.”