Desainer Indonesia Siap Bersaing di Pasar Bebas  

Reporter

Senin, 15 September 2014 14:36 WIB

Model memperagakan busana koleksi desainer Sebastian Gunawan di atas catwalk dalam peragaan busana yang bertajuk The Wonders of Pink and Black di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat 15 Agustus 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 tidak menjadi kekhawatiran bagi para desainer interior Indonesia. Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harry Waluyo mengatakan profesional di bidang desain interior sudah menjadi bagian dari komunitas internasional.

"Sejak 1989, perkumpulan desainer Indonesia sudah tergabung dalam asosiasi desain Asia Pasifik. Berarti sudah diakui kualitasnya," kata Harry seusai pembukaan pertemuan Asia Pasific Space Designers Alliance (APSDA) di Surakarta, Senin, 15 September 2014.

Ia mengatakan pasar bebas ASEAN menjadi peluang besar bagi desainer Indonesia untuk menggarap proyek di negara lain di Asia Tenggara. Indonesia tidak sebatas menjadi pasar, tapi bisa ikut berperan. (Baca: Pertama Kali, Biennale Desain dan Kriya Indonesia)

"Desainer interior Indonesia sudah siap sejak jauh hari untuk menghadapi MEA 2015. Saat ini sudah jadi bagian dari komunitas internasional," ucapnya.

Ketua APSDA Francis Surjaseputra mengatakan forum yang digelar pada 15-17 September tersebut akan membahas sertifikasi profesi desainer interior. "Sertifikasi tersebut perlu diperjelas di antara anggota ASEAN," katanya.

Forum kali ini juga menandai pelaksanaan Asia Pasific Exchange. Yaitu kerja sama pertukaran desainer di antara negara anggota. Misalnya desainer interior Indonesia bisa mendapat kesempatan mengerjakan sebuah proyek di Thailand selama dua pekan. Mereka akan mendapat akomodasi dan transportasi, tapi tidak mendapat bayaran atas hasil kerjanya. "Tapi mereka dapat pengalaman berharga," ujar Francis.

Kerja sama Asia Pasific Exchange akan disahkan dalam forum APSDA di Surakarta. Setelah itu akan segera dilaksanakan. "Kami sudah menyiapkannya sejak dua tahun lalu," katanya.

Ketua HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia) Jakarta Lea Aziz mengatakan lebih banyak desainer interior yang tidak tergabung dalam HDII. Dia mencontohkan, untuk Jakarta, ada 1.600 orang yang bergabung. "Perkiraan kami, ada 3.000 orang yang belum bergabung," katanya.

Ia menilai profesi desainer interior di Indonesia makin menjanjikan. Buktinya, ada 29 universitas di Indonesia yang membuka jurusan desain interior. Dengan dibarengi peningkatan kualitas, dia meyakini desainer interior Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri saat pasar bebas.

UKKY PRIMARTANTYO



Berita Terpopuler
Penumpang Lion Berpistol, Petugas Klaim Tak Lalai
Besok, SBY Resmikan Dua Proyek Migas
Begini Kronologi Tewasnya Pekerja Freeport
Bila Mutiara Dibeli J Trust, BRI Hormati LPS


Advertising
Advertising

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

9 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

14 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

17 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

24 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

26 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

27 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

28 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya