TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring mengatakan harga daging impor bakal naik dalam waktu dekat. Menurut Thomas, harga akan naik hingga 30 persen karena tingginya permintaan terhadap daging asal Australia. "Negara konsumen kini bersaing untuk mendapatkan pasokan dari Australia," kata Thomas kepada Tempo. (Baca: Bea Masuk Sapi Nol Persen, Impor Daging Dikurangi)
Menurut Thomas, daging asal Australia kini diborong oleh importir asal Cina dan Amerika Serikat. Akibatnya, sisa jatah daging ekspor Australia menipis dan konsumen berlomba untuk mendapatkannya meski dengan harga mahal. "Pemasok daging di Australia pun tidak mau melayani buyer jika bukan pelanggan tetap," ujarnya. (Baca juga: Stok Daging Aman, Operasi Pasar Dinilai Tak Perlu )
Perebutan jatah daging asal Australia berawal dari tahun 2013, saat pasokan di Amerika dan Cina melimpah. Karena pasokan yang cukup banyak, peternak di dua negara tersebut mengurangi produksi dan mengamankan persediaan dengan membesarkan sapi anakan lokal. Kondisi ini lantas berubah waktu iklim di dua negara itu memburuk. Banyak peternak yang gagal memutar roda produksi sehingga terpaksa mengimpor. "Bayangkan, kebutuhan daging impor di Cina naik hingga lima kali lipat," kata Thomas.
Data Aspidi menyebutkan, kuota ekspor daging Australia mencapai 1.099.483 ton pada 2014. Sebanyak 70 persen dari pasokan tersebut habis diserap oleh Amerika, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan Hong Kong. Indonesia dan beberapa negara lain hanya kebagian sisa jatah 30 persen. Dengan kondisi tersebut, kata Thomas, tak heran jika harga melambung. Omzet importir di negara berkembang pun bakal semakin menyusut karena kesulitan memesan daging dengan harga yang cukup tinggi. "Hanya yang besar yang bisa bertahan," ujarnya. (Baca juga: Jokowi: Indonesia Harus Berani Stop Impor Sapi )
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih
Berita terkait
Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
1 hari lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
3 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
3 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
5 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
6 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
11 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
12 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
12 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
13 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
13 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya