Pemerintah Restui Pertamina Naikkan Harga Elpiji
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 10 September 2014 16:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan setuju atas penetapan kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram oleh Pertamina mulai hari ini. Pada pukul 00.00 waktu setempat, Rabu, 10 September 2014, Pertamina melakukan penyesuaian harga gas kemasan 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg atau Rp 18.000 per tabung. (Baca: Pertamina : Kenaikan Elpiji Tak Sulut Inflasi)
"Itu sudah dirapatkan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Artinya, pemerintah menyetujui karena ini corporate action," kata Wakil Menteri Energi Susilo Siswoutomo setelah membuka seminar bertajuk Mewujudkan Kedaulatan Energi Nasional di Jakarta, Rabu, 10 September 2014. (Baca: Jual Elpiji, Pertamina Sudah Rugi Rp 2,5 Triliun)
Menurut Susilo, keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kg sudah tepat. Apalagi perusahaan tersebut berpotensi mengalami kerugian Rp 6 triliun dari menjual elpiji di bawah harga keekonomian. "Mereka menjual Rp 6.000 per kilogram, padahal elpiji 12 kg tidak disubsidi," ujarnya. (Baca: Ogah Bocorkan Harga Baru Elpiji, Ini Alasan CT)
Susilo mengatakan kenaikan harga akan diterapkan secara bertahap hingga tercapai harga keekonomian. "Nanti, 2016, seiring daya beli masyarakat meningkat, harga elpiji sudah sesuai keekonomian, apalagi pemakai elpiji 12 kg masyarakat menengah ke atas," ujarnya. (Baca: Pemerintah Setujui Kenaikan Harga Elpiji)
Pertamina hari ini telah menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per Kg. Dengan kenaikan ini, harga jual rata-rata elpiji 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya Rp 6.069 per kg. Dengan ditambahkan komponen biaya lain, seperti transportasi, filling fee, margin agen, dan PPn, harga jual di agen menjadi Rp 9.519 per kg atau Rp 114.300 per tabung.
Harga tersebut naik cukup signifikan dari harga sebelumnya, yakni Rp 92.800 per tabung. Namun harga Rp 114.300 per tabung itu masih akan mengalami kenaikan Rp 3-5 ribu per tabung ketika sampai di tingkat warung. "Saya sampaikan, harga di tingkat warung akan lebih mahal Rp 3-5 ribu per tabung," ujar Hanung.
AYU PRIMA SANDI | KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih