Harga Gas Elpiji Naik, Terbit Penyelundupan  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 10 September 2014 12:59 WIB

Tabung gas 12 kilogram. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Bank Internasional Indonesia, Juniman, mengingatkan pemerintah dan Pertamina agar menyiapkan instrumen yang tepat setelah menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram. "Perbedaan harga akan menimbulkan penyelewengan dan penyeludupan gas," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Selasa, 9 September 2014.

Menurut dia, kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sangat rentan dengan perpindahan konsumsi dari gas elpiji 12 kilogram ke gas elpiji 3 kilogram. Jika pemerintah dan Pertamina tidak menyiapkan instrumen yang tepat untuk menghindari perpindahan itu, kata Juniman, maka biaya subsidi tetap akan membengkak dan Pertamina tidak bisa mengurangi kerugiannya.

Pertamina telah meminta izin kepada pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram. Kenaikan harga gas itu agar Pertamina terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan pihaknya akan menaikkan harga elpiji 12 kilogram secara bertahap dengan kisaran Rp 1.000-1.500 hingga 2016 mendatang.

Langkah ini dilakukan untuk menghapus kerugian akibat harga jual di bawah harga keekonomian. Dalam perhitungannya, jika kenaikannya sebesar Rp 1.000 per kilogram, Pertamina berpotensi menekan kerugian hingga Rp 80 miliar per bulan.

Hingga semester pertama tahun ini, Pertamina mencatat kerugian sebesar Rp 2,81 triliun. Sedangkan untuk hitungan satu tahun kalender, kerugiannya mencapai Rp 5 triliun. Angka tersebut dihitung pada harga kontrak (contract price) Aramco sebesar US$ 917 per metrik ton.

Pertamina dan pemerintah, kata Juniman, seharusnya belajar dari kasus banyaknya tabung gas elpiji 3 kilogram yang disuntikkan ke tabung gas elpiji 12 kilogram. "Banyak gas elpiji tabung 3 kilogram yang disuntikkan ke tabung 12 kilogram kemudian dijual kembali," tuturnya.

Selain rawan perpindahan konsumsi gas, hal lainnya yang patut diwaspadai oleh pemerintah dan Pertamina ketika menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram ialah adanya penyeludupan. Menurut dia, dengan harga gas yang murah di Indonesia, maka banyak pihak yang tergiur untuk menyeludupkan gas dan menjualnya di luar.

GANGSAR PARIKESIT

Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Jero Wacik | Polisi Narkoba | Pilkada oleh DPRD

Berita terpopuler lainnya:
Murah, Mercy Jadi Mobil Dinas di Kabinet Jokowi
Dana BBM untuk Infrastruktur Tak Masuk Akal
Chairul Tanjung Tolak Proyek Jembatan ke Melaka
Harga Elpiji Naik, Inflasi Terdongkrak 0,1 Persen

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

40 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya