Pabrik Gabah Rahmat Gobel Mampu Serap 150 Ribu Ton
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Minggu, 7 September 2014 19:58 WIB
TEMPO.CO, Mojokerto--Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel, yang dikenal sebagai pengusaha industri manufaktur elektronik, berekspansi bisnis ke pabrik pengolahan gabah dan beras modern. Dia mendirikan PT Lumbung Padi Indonesia di atas lahan 5,1 hektar di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Tahap pertama akan menyerap gabah kering panen (GKP) 150 ribu ton per tahun," kata Rahmat selaku Presiden Komisaris PT Lumbung Padi Indonesia usai peresmian pabrik oleh Menteri Pertanian Suswono, Ahad, 7 September 2014. Dalam tahap selanjutnya, kata dia, kapasitas giling GKP akan ditingkatkan menjadi 250 ribu ton per tahun.
Selain mesin penggiling padi (huller) raksasa, PT Lumbung Padi Indonesia juga memiliki mesin pengering dengan kapasitas 500 ton per hari, penyimpan gabah kering giling (GKG) 16 ribu ton, mesin penggiling 15 ton per jam, dan mesin pengemas 25 ton per jam.
Rahmat bermitra dengan perusahaan peralatan penggilingan padi dari Jepang, Satake Corporation. "Industri ini menggunakan teknologi dari Jepang dan tidak menghasilkan sisa atau zero waste," kata Rahmat. (Baca berita sebelumnya: Rahmat Gobel Ekspansi ke Industri Pertanian)
Selain menghasilkan beras premium, industri ini juga akan mengolah produk sampingan berbasis beras seperti tepung beras, bihun beras, minyak beras, beras menir kualitas ekspor, bubuk bekatul siap saji, produk makanan ringan dari bahan dasar beras, dan sebagainya. Industri ini akan memanfaatkan seluruh bahan baku beras maupun gabah termasuk sekam yang bisa dijadikan energi alternatif ramah lingkungan.
Untuk memaksimalkan pasokan gabah, PT Lumbung Padi Indonesia akan bermitra dengan kelompok tani maupun gabungan kelompok tani (gapoktan). "Kami akan melakukan program kemitraan yang menguntungkan kedua pihak," ujarnya.
Kemitraan yang ditawarkan adalah kerjasama penanaman padi atau contract farming terdiri dari penyediaan benih bermutu, pupuk, kredit, bimbingan budidaya, dan sebagainya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang hadir dalam peresmian pabrik tersebut meminta para petani berpikir ke depan dengan menjual gabah ke PT Lumbung Padi Indonesia. "Harus berpikir ke depan, karena teknologi semakin berkembang," katanya.
Ia juga meminta PT Lumbung Padi Indonesia membeli harga gabah di atas harga pembelian pemerintah (HPP). "Siapa yang membeli dengan harga tinggi, petani akan ikut," katanya.
Menteri Pertanian Suswono menyambut baik industri pengolahan padi modern yang didirikan Rahmat Gobel ini. "Tantangan ke depan di bidang industri pangan semakin berkembang," katanya. Tantangan terdekat adalah persaingan usaha ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan 21 Desember 2015.
Suswono juga mengingatkan ancaman swasembada pangan akibat berkurangnya lahan pertanian dari tahun ke tahun. "Kementerian Pertanian mencatat 110 hektar lahan pertanian terkonversi tiap tahun," ujarnya.
ISHOMUDDIN
Terpopuler