Rahmat Gobel Ekspansi ke Industri Pertanian

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 7 September 2014 17:01 WIB

Vice President PT Gobel International, Rahmat Gobel (tengah) bersama Chairman Club Med, Henry Giscard d'Easting (kanan) meninjau kawasan pantai Tanjung An di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/1). ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mojokerto - Presiden Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Rahmat Gobel yang dikenal sebagai pengusaha industri manufaktur elektronik ekspansi bisnis dengan mendirikan pabrik pengolahan gabah dan beras modern PT Lumbung Padi Indonesia. Pabrik seluas 5,1 hektare di Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tersebut diresmikan Menteri Pertanian Suswono hari ini, Ahad. Dalam bisnis ini, Rahmat bermitra dengan perusahaan peralatan penggilingan padi dari Jepang, Satake Corporation.

Rahmat mengatakan pendirian pabrik pengolahan gabah dan beras ini merupakan amanat dari mendiang ayahnya, Thayeb Mohamad Gobel. "Ini amanat orang tua saya," kata Rahmat saat sambutan di depan hadirin, Ahad, 7 September 2014.

Rahmat mengatakan dari waktu ke waktu kebutuhan pangan terutama beras akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. "Sebagian besar konsumsi pokok masyarakat kita adalah beras, maka tidak mengherankan kebutuhan pangan akan meningkat drastis," kata Rahmat selaku Presiden Komisaris PT Lumbung Padi Indonesia.

Rahmat menambahkan, industri pengolahan gabah dan beras ini ke depan tidak hanya memproduksi beras melainkan produk lain berbahan baku beras, seperti beras menir kualitas ekspor, tepung beras bermutu tinggi, bubuk bekatul siap saji, produk makanan ringan dari bahan dasar beras, dan sebagainya.

Selain diversifikasi produk, industri ini juga akan memanfaatkan seluruh bahan baku beras maupun gabah termasuk sekam yang bisa dijadikan energi alternatif ramah lingkungan. "Teknologi industri yang diterapkan nanti zero waste atau tidak menghasilkan sisa?" katanya.

Menteri Pertanian Suswono menyambut baik industri pengolahan padi modern yang didirikan Rahmat Gobel ini. "Tantangan kita ke depan di bidang industri pangan memang semakin berkembang," katanya. Tantangan terdekat adalah persaingan usaha ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan 21 Desember 2015.

Suswono mengingatkan ancaman swasembada pangan akibat berkurangnya lahan pertanian dari tahun ke tahun. "Kementerian Pertanian mencatat 110 hektare lahan pertanian terkonversi tiap tahun," ujarnya.

Soal lahan pertanian, kata Suswono, di tingkat ASEAN Indonesia masih kalah dengan Thailand dalam luas lahan pertanian per kapita. Luas lahan pertanian Indonesia per kapita hanya 560 meter persegi sedangkan Thailand 5.600 meter per segi per tahun. "Rata-rata per keluarga petani Indonesia hanya memiliki lahan 0,3 hektare sedangkan Thailand 3 hektare," katanya.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

17 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

29 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

32 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

32 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

41 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

44 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya