PGN Desak Pemerintah Manfaatkan Gas  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 10:09 WIB

Petugas Operasi Pemeliharaan Fasilitas melakukan kontrol di Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT perusahaan Gas Negara di Bojonegara, Banten. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Bogor - PT Perusahaan Gas Negara Tbk mendesak pemerintah untuk mendukung pengembangan pemanfaatan gas untuk mengganti ketergantungan terhadap bahan bakar minyak subsidi. Alasannya, konsumsi BBM subsidi sudah semakin tinggi, sedangkan pasokan dari dalam negeri tak bisa mengimbangi.

"Kalau harus impor terus neraca perdagangan akan terus defisit," kata juru bicara PGN, Irwan Andri Atmanto, dalam sarasehan wartawan bertajuk "Hemat Energi untuk Ketahanan Energi Nasional" di Bogor, Sabtu, 6 September 2014. (Baca: PGN dan KIG Teken Kesepakatan Penyaluran Gas Bumi)

Menurut Irwan, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan transportasi, industri, dan kelistrikan saat ini sebenarnya tidak menghadapi kendala. Sebab, dari sisi cadangan saja, gas alam masih mencatatkan angka yang sangat tinggi. "Ada yang menyebut, tanpa penemuan baru, kita bisa memenuhi kebutuhan hingga 70 tahun mendatang," ujarnya.

Apalagi kini PGN juga telah menyalurkan gas kepada pelanggan kelistrikan, industri, hotel, dan mal. Dalam beberapa tahun ini, penyaluran pada sektor transportasi juga dikembangkan. Saat ini PGN telah memiliki jaringan gas bumi lebih dari 6.000 kilometer.

Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Hufron mengaku pemanfaatan gas bumi masih minim. Musababnya, undang-undang selama ini mengamanatkan gas bumi untuk kegiatan ekspor. "Dulu harga BBM masih rendah sehingga penggunaan gas tidak dilirik dan tak dioptimalkan untuk keperluan dalam negeri," ujarnya di lokasi yang sama.

Baru ketika sejumlah pembangkit listrik milik PT PLN menggunakan gas, ada amanah UU agar pemanfaatan gas bumi dioptimalkan dalam negeri. "Makanya kami sedang mencoba menggalakkan jaringan gas kota."

Berdasarkan data Kementerian Energi, cadangan gas bumi di Indonesia masih bisa digali hingga puluhan tahun. Hingga saat ini yang terdeteksi sebagai gas potensial mencapai 48,85 TSCF. Dari total tersebut, sebanyak 101,54 TSCF sudah terbukti.

AYU PRIMA SANDI




Baca juga:
Demi Wartawan, Jokowi Stop Bus Rombongan Presiden
Sikap PKS tentang Pemindahan Makam Nabi
SBY: Saya dan Jokowi Tak Saling Menyalahkan
Anas: Saya Orang Kampung, Suka Tunai

Berita terkait

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).

Baca Selengkapnya

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

12 Juni 2022

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

Gigih merupakan Direktur Utama PGN pada periode 2018-2020.

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

31 Mei 2022

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

PGN, subholding gas Pertamina akan membagikan dividen Rp3,01 triliun pada 29 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.

Baca Selengkapnya

Komut PGN Arcandra: Gas untuk Masa Transisi Energi, Lebih Bersih dari Batu Bara

12 Januari 2022

Komut PGN Arcandra: Gas untuk Masa Transisi Energi, Lebih Bersih dari Batu Bara

Kendati gas tidak sepenuhnya bersih karena berbasis fosil, Komut PGN Arcandra menilai sumber energi itu bisa digunakan di masa transisi

Baca Selengkapnya

PGN Raup Laba Rp 870 Miliar di Triwulan I 2021

4 Mei 2021

PGN Raup Laba Rp 870 Miliar di Triwulan I 2021

PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN berhasil meraih laba Rp 870 Miliar pada Triwulan pertama tahun ini.

Baca Selengkapnya

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.

Baca Selengkapnya