Kuota BBM Bersubsidi Bisa Ditambah, Asal...

Reporter

Rabu, 3 September 2014 07:29 WIB

Menteri Keuangan Chatib Basri. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan pemerintah memiliki peluang untuk merevisi kuota bahan bakar minyak bersubsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014. Revisi bisa dilakukan bila kuota yang ditetapkan pemerintah dalam APBNP 2014 tak mencukupi lagi. (Baca: Subsidi BBM Hantui Kurs Rupiah)

Untuk mengubah volume kuota tersebut, pemerintah, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harus mengajukan penambahan volume ke Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat. "Untuk pengajuan itu, kan, harus ada data untuk bukti bahwa kuota tersebut tak cukup," kata Chatib di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 2 September 2014. (Baca: Peluang Naikkan BBM September 2014 dan Maret 2015)

Pemerintah, kata Chatib, memiliki cukup dana untuk membiayai penambahan BBM bersubsidi. "Uangnya ada, tapi volumenya sudah dipatok 46 juta kiloliter dalam undang-undang," katanya. Dia melanjutkan, pembiayaan untuk BBM bersubsidi dapat dilakukan asal penyebabnya adalah perubahan kurs atau perubahan harga minyak mentah Indonesia. (Baca: Mengapa PDIP Dulu Tolak Kenaikan Harga BBM)

Jika ingin mengubah kuota volume BBM subsidi, kata Chatib, pemerintah harus membuat peraturan pemerintah pengganti undang-undang atau merevisi APBNP 2014. Jika BBM bersubsidi habis tapi pemerintah belum mengajukan usul untuk menambah kuota, Premium akan dijual tanpa subsidi. (Baca: Bertemu Tim Transisi, Pemerintah Tak Bahas BBM)

Sejak awal, kata Chatib, volume BBM bersubsidi memang sudah dipatok dalam APBNP 2014. "Saya sudah ajukan kuota BBM bersubsidi untuk dibuka saja, tapi waktu itu ditolak oleh DPR," ujarnya.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) menyatakan potensi kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2014 jebol. Alasannya, sejak 26 Agustus 2014 lalu, kebijakan pengendalian penyaluran kuota harian BBM subsidi di SPBU dihentikan.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, berdasarkan perhitungan Pertamina, potensi over kuota BBM bersubsidi mencapai 1,35 juta kiloliter. "Kalau pengkitiran dihentikan, sementara kuota tidak ditambah dan kita do nothing, hitungan kami Premium dan solar habis sekitar Desember," katanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu, 27 Agustus 2014.

TRI ARTINING PUTRI | AYU PRIMA SANDI

Berita Terpopuler
Foto Bugil Jennifer Lawrence Asli
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Diundang SBY, Prabowo Tak Datang
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
Bekas Dirut PPA Kecelakaan Di Tol Cipularang









Berita terkait

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

7 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

39 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

48 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

51 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

51 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

55 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya