Genjot Pajak, Jokowi Pakai Sistem Elektronik

Reporter

Selasa, 2 September 2014 16:36 WIB

Joko Widodo atau Jokowi. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan timnya tengah mempertimbangkan metode pembayaran pajak dengan sistem elektronik atau e-tax. (Baca: Kendala Menumpuk, Target Pajak Sulit Tercapai)

Cara ini, ujar Andi, dianggap tepat untuk menggenjot penerimaan pajak dalam waktu cepat. "Jokowi tidak punya banyak waktu memperbaiki rasio pajak," tuturnya di rumah transisi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 September 2014. (Baca juga: Temui Boediono, Ini yang Akan Dibahas Tim Transisi)

Hingga kini, kata Andi, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan kerap kali mengeluhkan kurangannya tenaga untuk mendata dan memungut pajak dari wajib pajak perorangan dan badan usaha. Akibatnya, penerimaan negara dari sektor pajak tidak optimal.

Di sisi lain, upaya menggenjot penerimaan dengan mengubah rasio memerlukan waktu 18 tahun. Padahal, ujar Andi, Jokowi hanya memiliki waktudua-tiga tahun untuk memperbaikinya. "Rasio pajak harus realistis, apakah akan ditambah menjadi 12,5 persen atau 13 persen," tuturnya. (Baca: Transisi Badan Penerimaan Negara Butuh Tiga Tahun)

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014, pemerintah menargetkan rasio pajak 12,3 persen dengan nilai penerimaan Rp 1.246,1 triliun. Sedangkan pada RAPBN 2015, pemerintah menargetkan penerimaan pajak senilai Rp 1.370,8 triliun.

Andi mengatakan timnya tengah mengutak-atik perhitungan penerimaan pajak. "Kami melakukan simulasi, berapa rasio yang tepat. Jika ditingkatkan sekian persen, berapa tambahan pendapatan negara." (Baca juga: Bertemu Tim Transisi, Pemerintah Tak Bahas BBM)

GANGSAR PARIKESIT





Berita Terpopuler

Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB






Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

18 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya