Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani (dua kiri) dan sejumlah pejabat daerah berjalan meninggalkan dermaga usai meninjau Kapal Perintis Sabuk Nusantara 30 di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepri, Selasa (27/12). ANTARA/Henky Mohari
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit mengatakan akan mengoperasikan kapal perintis tujuan Kepulauan Seribu mulai 2015. "Tahun lalu, kami sudah membahasnya dengan Wakil Bupati Kepulauan Seribu," ujar Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 September 2014.
Menurut Bobby, rencana itu bukan reaksi atas insiden meledaknya kapal motor Paus di dekat Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebenarnya, tutur dia, armada kapal perintis sudah siap, tapi baru bisa dioperasikan pada 2015. Rencananya, pelayaran perintis rute Kepulauan Seribu-Jakarta dilayani dengan kapal berbobot 200 gross tonnage. "Jika semuanya lancar, Januari bisa dimulai," katanya.
Bobby menuturkan saat ini layanan pelayaran menuju Kepulauan Seribu kurang memadai karena hanya menggunakan ojek kapal hasil modifikasi. Apalagi, ujar Bobby, arus penumpang ke Kepulauan Seribu terus meningkat setelah wilayah itu menjadi destinasi wisata. Nantinya, kapal perintis bisa mengangkut 100-150 orang. "Bisa untuk penumpang dan barang."
Rabu, 27 Agustus 2014, kapal motor Paus yang membawa 67 penumpang dari Jakarta meledak di perairan dekat Pulau Pari. Meledaknya kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu mengakibatkan 36 orang mengalami luka bakar. (Baca: Melanggar Aturan, Ini Penyebab Utama KecelakaanKapal).
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.