TEMPO.CO, Semarang - Warga Rembang yang mengatasnamakan Aliansi Warga Rembang Peduli Pegunungan Kendeng, hari ini, Senin, 1 September 2014 secara resmi mengajukan gugatan hukum atas rencana pembangunan pabrik PT Semen Indonesia yang akan didirikan di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Warga bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional menggugat Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No 668.1/17 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk. “Gugatan ini kami ajukan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang,” kata koordinator penggugat, Joko Prianto.
Ia berharap agar PTUN membatalkan terbitnya izin lingkungan yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 2012. Saat itu Bibit Waluyo masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Selama ini, kata Joko, warga sudah berkeras menolak rencana pendirian pabrik semen. Hari ini, misalnya, adalah hari ke 78 aksi ibu-ibu bertahan di tenda perjuangan untuk menolak pendirian pabrik semen. Mereka meminta agar alat-alat berat yang beroperasi di lokasi pabrik semen segera ditarik. Sebelumnya, warga pun sudah menyampaikan surat keberatan atas izin lingkungan untuk PT
Semen Indonesia yang diterbitkan oleh Gubernur Jawa Tengah. (baca: Semen Indonesia Yakin Pabrik di Rembang Legal)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sudah pernah berkunjung ke tenda ibu-ibu. Ganjar mengajak agar ada rembuk atau musyawarah untuk mencari solusi atas polemik pendirian pabrik semen di Rembang. Ganjar pun meminta pihak yang tidak menerima atas rencana pendirian pabrik semen mengajukan gugatan. (Baca: Ganjar Mediasi Penolak dan Pendukung Pabrik Semen)
Menurut Joko, hingga hari ini belum ada titik temu mengenai solusi atas polemik pabrik semen itu. Joko berharap agar proses hukum di PTUN bisa berjalan dengan adil dan benar-benar memihak rakyat.
Aliansi Warga Rembang Peduli Pegunungan Kendeng menolak pendirian pabrik semen dengan alasan khawatir pabrik merusak lingkungan. Selain termasuk daerah cekungan air tanah (CAT), lokasi pabrik semen juga dikhawatirkan merusak lahan pertanian dan merusak sumber mata air.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Berkali Banjir di Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Dahlan Iskan Pernah Merasa Malu Soal Ini
40 hari lalu
Ruas tol Sedyatmo yang terhubung dengan pintu masuk Bandara Sekarno-Hatta mengalami banjir kemarin. Banjir ke bandara pernah berkali terjadi.
Baca SelengkapnyaPendapatan Semen Indonesia Tembus Rp 38,65 Triliun Sepanjang 2023
49 hari lalu
PT Semen Indonesia mencatat pendapatan sebesar Rp 38,65 triliun pada 2023 atau meningkat 6,2 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaFakta Biji Pepaya yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh, Kebiasaan Rutin Dahlan Iskan
20 Oktober 2023
Ternyata biji pepaya memiliki manfaat bagi tubuh. Meski bisa dikonsumsi, sebaiknya tetap diperhatikan dalam mengkonsumsinya.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaDahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK
14 September 2023
Dahlan Iskan mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus korupsi LNG Pertamina.
Baca SelengkapnyaKPK Akan Periksa Dahlan Iskan Hari Ini
14 September 2023
Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan akan diperiksa oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi jual beli LNG oleh Pertamina pada hari ini.
Baca SelengkapnyaEks Menteri BUMN Dahlan Iskan Akan Diperiksa KPK Hari Ini
14 September 2023
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan akan dijadwalkan pemeriksaan pada Hari ini terkait kasus dugaan korupsi LNG PT Pertamina 2011-2014
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia Bukukan Laba Rp866 Miliar di Semester I-2023
3 Agustus 2023
Laba bersih PT Semen Indonesia Tbk ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp17,03 triliun pada semester I-2023.
Baca SelengkapnyaInilah Lima Saham Berpotensi Naik Versi Astronacci, Apa Saja?
30 Januari 2023
Perusahaan riset pasar keuangan Astronacci International memperkirakan saham-saham yang berpotensi mengalami kenaikan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKawasan Jajanan Kya-kya, Surabaya, Sudah Dikenal Sejak Masa SriwiJaya
30 September 2022
Kya-Kya didirikan pada 31 Mei 2003, di hari ulang tahun Surabaya. Masyarakat menyukainya, namun hanya bertahan lima tahun. Kini Kya-kya dibuka lagi.
Baca Selengkapnya