Warga, sejak subuh, antre membeli gas elpiji 12 kg di salah satu penyalur elpiji besar di Bandung, Jawa Barat, (10/5). Setiap pembeli dibatasi hanya boleh membeli maksimal 2 tabung saja. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO,Jakarta - Rencana kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram tak kunjung mendapat lampu hijau dari pemerintah. Vice President Domestic Gas Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto berharap pemerintah segera memutuskan kepastian harga gas nonsubsidi itu. "Ini berkaitan dengan keuangan Pertamina, sehingga keuntungan akan berkurang sekitar Rp 6 triliun," kata Gigih kepada Tempo, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca juga: HargaElpiji 12 Kg Naik, Chatib: Inflasi Tidak Besar)
Sebagai sebuah korporasi, Pertamina semestinya tak boleh menanggung kerugian atas penjualan produk yang tidak disubsidi pemerintah. Namun, menurut Gigih, kerugian terpaksa tetap ditanggung Pertamina karena pemerintah tidak kunjung memberi sinyal untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi. (Baca juga: Pertamina Klaim Tak Kurangi Pasokan Elpiji)
Kendati demikian, Pertamina yakin tidak melanggar ketentuan yang berlaku. "Secara legal, kami sudah menjalankan rekomendasi BPK dan pemerintah, hasil konsultasi pada Januari 2014," ujar Gigih. (Baca juga: Pertamina: Konsumen Elpiji Melon Naik 5 Persen)
Pekan lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengaku telah menerima pengajuan surat kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram dari PT Pertamina. "Ya, sudah saya terima. Tapi kewenangan itu (kenaikan harga gas) di bawah presiden," ujar Chairul di kantornya, Kamis, 7 Agustus 2014.
Kebijakan kenaikan harga gas 12 kilogram sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah. Sebelum pemerintah menaikkan harga gas, Pertamina, kata Chairul, terlebih dahulu mengajukan usul kenaikan harga. "Belum ada waktu yang tepat (untuk menaikkan harga gas). Saya mesti konsultasi dulu ke Presiden," ujarnya.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.