TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan akhirnya menguraikan alasan mengapa tidak turun tangan dalam kisruh antara PT Pertamina dan PT PLN. "Saya tidak ikut karena Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sudah menyelesaikannya," ujarnya di kantor pusat PT Jiwasraya, Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2014.
Menurut Dahlan, kenaikan harga solar yang dipermasalahkan oleh Pertamina dan PLN itu menjadi wewenang Kementerian ESDM sebagai perwakilan dari pemerintah. Bos Jawa Pos Group itu mengucapkan terima kasih kepada Menteri Jero karena telah turun tangan, sehingga Pertamina kembali menyuplai pasokan solar untuk PLN. "Saya ucapkan terima kasih," tuturnya. (Baca: Kemenkeu Kumpulkan Data Soal Kisruh Solar PLN-Pertamina)
Seperti diketahui, perseteruan antara Pertamina dan PLN kemarin berakhir. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan Pertamina sepakat menyalurkan solar lagi kepada PLN sejak kemarin. "Sudah tidak ada lagi isu soal kisruh," kata Chairul Tanjung, Rabu, 13 Agustus 2014.
Kisruh soal pasokan solar ke pembangkit PLN terjadi karena adanya perbedaan persepsi soal patokan harga yang dipakai. Pihak Pertamina meminta penggunaan formula MOPS (Mean of Plats Singapore MOPS) plus 112-117 persen untuk pasokan sejak 2013 sampai 2015. Namun PLN hanya menyanggupi dengan harga 105 persen dari MOPS dengan alasan perhitungan subsidi listrik. (Baca: Kisruh Solar, PLN Libatkan Kementerian Keuangan)
Belakangan, PLN akhirnya menyepakati perubahan harga solar yang diajukan Pertamina sebesar 109,5 persen dari MOPS untuk pengiriman Juli-Desember 2014. (Baca: PLN Sepakati Harga Solar Pertamina)
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
2 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.