TEMPO.CO, Jakarta -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengadakan acara groundbreaking pembangunan jalur kereta api pertama di wilayah Sulawesi, Selasa, 12 Agustus 2014.
Pemancangan tiang pertama dilakukan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Kabupaten tersebut dinilai lebih mudah dalam melakukan pembebasaan lahan. Adapun kontruksi pembangunan jalur kereta api akan mulai dilakukan pada 2015. Ditargetkan pembangunan jalur Makassar-Parepare rampung pada 2030.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, perencanaan pembangunan lintasan jalur kereta api di Pulau Sulawesi sudah dimulai sejak 2001.
Dalam perencanaan itu ditetapkan tiga kategori prioritas jalur yang akan dibangun, yakni tinggi, sedang, dan rendah. Jalur yang akan dibangun menghubungkan tak hanya antarkota di Sulawesi, tapi juga jalur ke pelabuhan laut dan bandar udara.
Lintasan Makassar-Parepare, dan Mando-Bitung, akan menjadi prioritas utama. Jalur Makassar-Parepare sepanjang 128 kilometer membutuhkan biaya US$ 258 juta. Sedangkan jalur Manado-Bitung dengan jarak 48 kilometer membutuhkan biaya US$ 104 juta. (Baca: Butuh 5 Tahun Bangun Jalur Kereta Trans Sulawesi)
Pada 2002, kelayakan prioritas lintasan kereta api Manado-Bitung mulai dikaji. Dilanjutkan jalur Makassar-Parepare pada tahun berikutnya. Pada 2005, pengkajian diteruskan untuk lintasan Makassar-Takalar-Bulukumba. Sedangkan pada 2012 dilakukan pengkajian kelayakan jalur utama kawasan perkotaan di Mamminasata dan jalur Makassar-Parepare.
Kementerian Perhubungan dan pemerintah Sulawesi Selatan melakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) pada Selasa, 1 Juni 2012. Setelah penandatanganan tersebut, kedua belah pihak menandatangani MoU tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi pada Jumat, 28 Desember 2012.
Tahap selanjutnya, pada 2014, dilakukan studi yang berkaitan dengan Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makassar hingga Parepare. Disusul dengan studi analisis mengenai dampak lingkungan pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare. Kedua program tersebut adalah pengembangan jaringan baru untuk wilayah Sulawesi Selatan.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
7 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.