Krakatau Steel Patungan dengan Perusahaan Jepang  

Selasa, 12 Agustus 2014 07:09 WIB

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan cerobong asap pada pembangunan pabrik baja PT.Krakatau Posco Steel di Cigading, Cilegon, Banten, Selasa (9/10). ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan baja nasional PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) membentuk usaha patungan bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) dengan perusahaan Jepang Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC). Perusahaan baru ini berfokus pada kegiatan produksi dan penjualan produk-baja untuk otomotif. (Baca:M.S. Hidayat: Ekspor CBU Bakal Tembus 200 Ribu)

Direktur Utama Krakatau Steel Irvan K. Hakim mengatakan pembentukan perusahaan patungan ini dilakukan dengan mempertimbangkan terus tumbuhnya industri otomotif nasional yang memberikan ruang terbuka terhadap permintaan. "Kami percaya otomatis permintaan produk pelat baja terus meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca:Dahsyat, Sejak Januari Sudah 20 Mobil Diluncurkan)

Irvan menyatakan pembentukan KNSS telah diawali pada Desember 2012, sedangkan perjanjian final baru dilaksanakan setelah dilakukan diskusi yang lebih rinci mengenai terms and conditions oleh kedua belah pihak. "NSSMC memiliki 80 persen kepemilikan KNSS dan PTKS memiliki 20 persen," ujarnya.

Bisnis utama KNSS, ujar dia, adalah memproduksi dan memasarkan produk-produk baja lembaran berupa annealed cold, rolled steel dan hot-dip galvanized steel untuk keperluan otomotif dengan kapasitas produksi mencapai 480 ribu metrik ton/tahun. Di lain pihak, perkiraan produksi perusahaan akan dimulai pertengahan tahun 2017. (baca:Rugi Kurs, BAJA Kurangi Impor Bahan Baku)

Untuk mencapai target itu, kata Irvan, perusahaan segera membangun pabrik baru KNSS di Cilegon, Banten, dengan modal hingga US$ 142 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Perkiraan nilai investasi total untuk pendirian fasilitas produksi mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rpp 3,5 triliun. Diharapkan proyek ini mampu menyerap 280 orang tenaga kerja pada saat beroperasi. (Baca;Listrik Naik, Krakatau Steel Bangun Pembangkit)

Irvan mengatakan teknologi yang digunakan pabrik baru ini sama dengan fasilitas produksi NSSMC di Jepang sehingga akan mampu menghasilkan produk baja berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri otomotif, termasuk baja untuk bagian luar mobil (outer panel) dan baja berkekuatan tinggi. "Melalui KNSS, kedua belah pihak berkeinginan kuat mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional," kata dia.

JAYADI SUPRIADIN



Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas

Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman

Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?

5 Hal Kontroversial tentang Syahrini

SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi


Advertising
Advertising

Berita terkait

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

34 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

7 November 2023

Kebutuhan Baja untuk Pembangunan IKN 9,5 Juta Ton, IISIA Sebut Produksi Lokal Masih Cukup

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga pembangunan tahap akhir.

Baca Selengkapnya

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dijuluki Dirut Spesialis BUMN Sakit, Inilah Profil Silmy Karim yang Bakal Dilantik Jadi Dirjen Imigrasi

Dirut Pt Krakatau Steel, Silmy Karim, terpilih sebagai Dirjen Imigrasi dan akan dilantik pada awal Januari 2023 mendatang.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

27 Desember 2022

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Benarkan Dipilih Jadi Dirjen Imigrasi

Silmy Karim mengatakan pelantikannya sebagai Dirjen Imigrasi Kemenkumham akan dilaksanakan awal bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

30 November 2022

Prediksi Utang Lunas 17 Tahun Mendatang, Dirut Krakatau Steel: Bisa Lebih Cepat Lagi

Emiten baja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) memproyeksikan baru dapat melunasi sisa utang senilai US$1,7 miliar dalam 17 tahun.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya