Pembatasan BBM Hanya Tekan Konsumsi 5 Persen  

Jumat, 8 Agustus 2014 12:29 WIB

Spanduk pemberitahuan tidak menjual Premiumn di SPBU km 14 Tol Jakarta-Tangerang, Banten (6/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Mamit Setiawan mengatakan kebijakan pembatasan solar bersubsidi yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hanya efektif 5 persen dalam menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Hingga akhir tahun, saya prediksi hanya 1 juta kiloliter BBM bersubsidi yang mampu dihemat oleh pemerintah," kata Mamit ketika dihubungi Tempo, Kamis petang, 7 Agustus 2014.

Mamit mengaku pesimistis dengan target BPH Migas yang mengklaim mampu menghemat 2,5 juta kiloliter BBM bersubsidi hingga akhir tahun 2014. Ia justru menilai kebijakan itu menyusahkan pengendara dan pada akhirnya memicu kenaikan tarif angkutan umum dan angkutan logistik. "Saya kira kebijakan pemerintah ini masih kurang tepat, masih setengah hati walaupun niatnya baik," kata dia. (baca:Di Banyuwangi, Pembatasan Solar Hanya di 2 SPBU)

Menurut Mamit, kebijakan pembatasan solar di tempat tertentu hanya akan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika solar tak dijual di Jakarta Pusat, dampaknya bakal terjadi antrean pembelian di Jakarta Utara atau Jakarta Barat. Selain itu, di antara pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) akan terjadi kecemburuan. Pengusaha SPBU yang berada di wilayah ruas tol akan iri pada pengusaha SPBU yang lokasinya di tepi atau luar tol karena kendaraan akan mengantre di SPBU luar tol, sedangkan SPBU dalam tol sepi pembeli. (baca:Organda Usul Tarif Angkutan Naik 60 Persen)

Mamit menyarankan pemerintah memanfaatkan momentum setelah pergantian presiden untuk segera mengeluarkan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi secara umum. Masyarakat perlu disosialisasikan bahwa anggaran negara sudah begitu terbebani dan terus membengkak akibat terus membiayai BBM bersubsidi. Pada akhirnya masyarakat akan sadar dan siap. "Harga BBM bersubsidi ini pada akhirnya harus dinaikkan, meski perlahan-lahan. Mungkin bisa naik Rp 500-Rp 1.500 per liter hingga akhir tahun nanti," kata dia. (baca:Sepi Pembeli, SPBU Akan Kurangi Karyawan)

Seperti diketahui, berdasarkan surat Kepala BPH Migas Nomor 937/07/KaBPH/2014 tanggal 24 Juli 2014, mulai Agustus 2014 pemerintah akan membatasi penjualan BBM bersubsidi untuk menahan kuota yang terancam jebol. Pada 1 Agustus 2014, penjualan solar bersubsidi di wilayah Jakarta Pusat akan dilarang. Berikutnya pada 4 Agustus 2014, penjualan solar di Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bali dibatasi pada pukul 08.00-18.00 WIB.

RIDHO JUN PRASETYO

Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan


Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

2 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

31 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

45 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

59 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

19 Maret 2024

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

13 Maret 2024

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

13 Maret 2024

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

13 Maret 2024

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

12 Maret 2024

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

12 Maret 2024

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya